KetikPos.com -- Serang (sopir) speedboat yang operasional di Sungai Musi diperkirakan banyak orang kecil dan tak mencukupi.
Apakah seperti itu? Apalagi, di era pandemi hingga pasca pandemi saat ini. Padahal, ternyata pendapatan sopir speedboat tidak lah kecil-kecil amat.
Hasil wawancara dengan seorang seorang serang speedboat ternyata, sempat membuat terperangah. Zainal Abidin awalnya taki mau menyebut berapa penghasilannya.
Namun akhirnya dia menyebut, sering mangkal di Kawasan Kuto Besak, dia melayani trayek BKB ke Pulau kemarau.
"Jaraknya, sekitar 7 km. Ditempuh dengan waktu sekitar 20 menit. Namun untuk carteran, pergi-Pulang bisa ditempuh selama tiga jam," katanya.
"Termasuk sekitar 1 jam, penumpang bisa menikmati destinasi pulau kemaro," ujarnya, kemarin (Minggu, 22/1/201.
Tapi kalau tak carter, bisa hitung kepala. "Kalau carter, satu paket cukup bayar Rp 300.000," paparnya. Tapi kalau jadi yang tarif biasa, cukup rogoh kantong Rp 50.000 per orang," tambahnya.
Dari pendapatan yang masuk, menurut Zainal, biasanya dipotong dulu untuk BBM. baru sisanya berbagi," tambahnya.
Selain trayek ke Pulau kemaro, Zainak Abidin, terkadang melayani rute lebih jauh lagi bahkan bisa mencapai Rp 60 ribu sekali jalan.
Kemarin, Zainal Abidin, tampak sumringah. Terlihat, dia membawa tiga orang tamu wisatawan nusantara (wisnu). Yang jelas, untuk angkota moda air, memang bukan hanya speedboat. Banyak pilihan yang tersedia. Ada perahu ketek, atau kapal dan bus air. (nasir)