Karyawan Pertamina yang Tergabung di SP3N-SBS Menentang Keras Privatisasi PT PGE

photo author
DNU
- Rabu, 8 Februari 2023 | 14:52 WIB
Ketua Umum SP3N-SBS, Dody Syafatra Surya Rabu (8/2/2023) menolak rencana privatisasi PT PGE melalui IPO.
Ketua Umum SP3N-SBS, Dody Syafatra Surya Rabu (8/2/2023) menolak rencana privatisasi PT PGE melalui IPO.

 

KetikPos.com -- Karyawan Pertamina yang tergabung dalam Serikat Pekerja Pertamina Pemasaran dan Niaga Sumbagsel (SP3N-SBS) l menentang secara keras aksi korporasi dala melakukan privatisasi PT PGE melalui IPO (Initial public Offering). Selain itu juga meminta agar semua upaya privatisasi semua unit usaha Pertamina.

Demikian antara lain dikemukakan Ketua Umum SP3N-SBS, Dody Syafatra Surya Rabu (8/2/2023).

Ia mengatakan PT PGE sedang bekerja sama dengan banyak pihak sebagai lender strategis dan mendapatkan bunga pinjaman lunak seperti World Bank dengan Fix Rate 0.5 persen per tahun selama 40 tahun plus Grace Priode 10 Tahun. Kemudian JICA (Japan International Cooperation Agency) dengan Interest Rate sebesar 0.6 persen per tahun untuk tranche ke-1 dan sebesar 0,01 persen per tahun fix rate di tranche ke-2 dengan tenor 40 tahun plus Grace Periode 10 tahun serta masih banyak lagi yang lainnya.

"Karenanya, Kami secara tegas dengan ini menentang dan menolak aksi korporasi yang melakukan privatisasi PT PGE melalui IPO dan menuntut penghentian semua upaya privatisasi seluruh unit usaha Pertamina," kata Dody didampingi Sekjen Sanji .

Ia mengatakan Pertamina sebagai holding dengan penguasaan di sektor hulu migas mencapai 65 persen serta semua upaya efisiensi dan optimasi bisnis di bawah kepemimpinan Nicke Widyawati dan di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo sebagai Presiden RI sedang mengukir sejarah keuntungan tertinggi sepanjang sejarah dengan torehan laba tidak kurang dari 57 triliun di tahun 2022, bahkan di masa-masa pandemi dan krisis yang belum berakhir.

Ia mengatakan SP3N-SBS tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina sebagai induk organisasi yang beranggotakan 25 Serikat Pekerja di lingkungan Pertamina sesuai perannya dalam ikut menjaga keberlangsungan bisnis Perusahaan dan tanggung jawab moral sebagai anak bangsa dalam kaitan menjalankan bisnis Perusahaan yang menguasai hajat hidup orang banyak.

Dodi mengaku dirinya dan para karyawan mempertanyakan apa alasan yang membenarkan aset milik Negara menjadi bukan lagi milik Negara. Kemudian dijual kepada
swasta dan Asing," tambahnya.

Dari hasil kajian teman-teman di seriket pekerja, tidak menemukan urgensi dari rencana IPO selain untuk menjual aset kepada pihak swasta yang menguntungkan para spekulan.

Setahunya, selama ini PGE mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun, berbagai penghargaan juga terus diraih oleh PT PGE dengan tetap 100 persen milik Pertamina. Negara Indonesia memiliki kurang lebih 40 persen cadangan geothermal dunia dengan potensi cadangan 25.4 Giga Watt atau setara dengan 25.4 miliar Watt yang menjadikan Indonesia sebagai Negara pemilik cadangan terbesar di dunia.

Menurutnya sumber energy geothermal yang bersih, ramah lingkungan dan terbarukan sekaligus yang secara terus-menerus disediakan oleh Tuhan melalui
gunung-gunung api di seluruh wilayah Indonesia. Dan itu, yang diolah oleh PGE.

Sampai dengan Tahun 2022, PT PGE memegang kuasa atas WKP Panas Bumi terbesar di Indonesia dengan total 13 Wilayah Kerja. Dengan kapasitas total PLTP di Indonesia sebesar 2.292 Mega Watt, sebanyak 82 persen berdiri di WKP milik PGE baik dengan skema operasi sendiri ataupun Joint Operation Contract.

Dodi menyebut FSPP merupakan induk organisasi yang beranggotakan 25 Serikat Pekerja di lingkungan Pertamina sesuai perannya dalam ikut menjaga kelangsungan bisnis Perusahaan dan tanggung jawab moral sebagai anak bangsa dalam kaitan menjalankan bisnis Perusahaan yang menguasai hajat hidup orang banyak. SP#N-SBS merupakan bagian dari FSPP.

"Dengan kondisi yang ada saat ini pihaknya mendeklarasi situasi darurat privatisasi atau swastanisasi Pertamina dan afiliasi. INi demi kepentigan masyarakat umum juga," tambahnya.

Menurut Dody, PT PGE telah dan sedang bekerja sama dengan banyak pihak sebagai peminjam strategis dan mendapatkan bunga pinjaman lunak. Adanya IPO ini hanya akan merugikan Pertamina sebagai BUMN energi nasional.

"Bagaimana tidak, nilai yang diharapkan dari IPO dengan pelepasan saham kepemilikan 25 persen hanya berkisar Rp9,7 triliun. Hal ini dilakukan di tengah semua kemudahan, di tengah semua pencapaian berbagai prestasi PT PGE," kata dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X