Hingga saat ini belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan popcorn lung secara total. Nah, popcorn lung bisa dideteksi dari gejala-gejala seperti berikut:
Batuk.
Suara tinggi yang terdengar saat bernafas.
Nyeri dada.
Sesak napas.
2. Pneumonia lipoid
Pneumonia lipoid adalah fenomena ketika asam lemak masuk ke dalam paru-paru. Pneumonia lipoid terjadi karena menghirup zat berminyak yang terdapat dalam e-liquid vape, yang memicu respons inflamasi di paru-paru. Gejala pneumonia lipoid meliputi:
Batuk kronis.
Sesak napas.
Batuk darah atau lendir bercampur darah.
Nah, baru-baru ini terdapat fenomena pria di negara bagian Indiana, Amerika Serikat, yang mengalami batuk berdarah tanpa henti. Setelah diselidiki, pria tersebut mengalami pneumonia yang disebabkan oleh menghirup vape terlalu lama.
3. Pneumotoraks spontan primer (paru-paru runtuh)
Pneumotoraks spontan primer, atau paru-paru yang runtuh (kolaps), terjadi ketika ada lubang di paru-paru tempat keluarnya oksigen. Merokok dan vaping dapat meningkatkan risiko kolapsnya paru-paru. Tanda-tanda paru-paru kolaps dapat dideteksi sebagai berikut:
1 Nyeri dada atau bahu yang tajam.
2 Sesak napas.
3 Sulit bernafas.
4. Mempengaruhi perilaku dan kesehatan mental
Vape jelas mengandung nikotin yang mana merupakan zat adiktif. Ketika seseorang kecanduan pada nikotin dan mencoba berhenti menggunakannya, tubuh dan otak mereka harus terbiasa untuk tidak memiliki nikotin.
Nah, hal inilah yang dapat berdampak pada mood dan perilaku seseorang. Contohnya menjadi mudah marah, gelisah, merasa cemas atau tertekan, sulit tidur, sulit berkonsentrasi, dan mengidam nikotin.
Sementara itu pada remaja, jika mereka sudah kecanduan akan zat nikotin dalam vape, mereka akan cenderung mudah merasa stress.
5. Mempengaruhi kesehatan gigi dan gusi
Dampak negatif utama dari vaping adalah menyebabkan risiko munculnya penyakit paru-paru. Namun, selain itu vaping juga berpengaruh pada kesehatan gigi dan gusi.
Menurut studi yang dilaporkan pada tahun 2018 menemukan, bahwa paparan aerosol pada vape dapat membuat permukaan gigi lebih rentan terhadap perkembangan bakteri. Adapun studi lain juga menyatakan bahwa vaping dapat memicu iritasi pada gusi, mulut, dan tenggorokan.
Itu dia tadi beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari kecanduan vape. Jika kamu ingin berkonsultasi mengenai cara berhenti melakukan vape atau memiliki keluhan seputar kesehatan paru-paru, kamu bisa langsung tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc untuk konsultasi kesehatan yang lebih mudah.Halodoc (***)