KetikPos.com --Setelah sebelumnya sukses meluncurkan buku “Bunga Rampai” sebagai karya perdana, masyarakat Desa Beringin Lubai kembali menghadirkan buku saku dokumenter berjudul “Pelangi Beringin Lubai dalam Kenangan”.
Buku kedua ini memperkaya upaya pelestarian sejarah, budaya, dan peradaban desa, sekaligus menjadi bukti nyata konsistensi generasi penerus dalam menjaga warisan leluhur.
“Kita memang harus maju seiring perkembangan zaman, namun kita pun punya kewajiban menjaga dan mengembangkan warisan leluhur. Kita orang hebat jika paham dan menghargai sejarah,” tegas Maryon Loebai, inisiator sekaligus redaktur buku ini.
Dari Bunga Rampai ke Pelangi Beringin Lubai
Buku pertama, Bunga Rampai, berisi kumpulan tulisan dan refleksi tentang nilai budaya serta kisah masyarakat Beringin Lubai. Kehadiran buku tersebut mendapat apresiasi luas karena berhasil mendokumentasikan memori kolektif yang nyaris hilang.
Kini, Pelangi Beringin Lubai dalam Kenangan hadir sebagai tindak lanjut, dengan pendekatan lebih sistematis dan dokumentatif. Bila Bunga Rampai ibarat bunga yang mekar menebar aroma, maka Pelangi Beringin Lubai adalah warna-warni warisan leluhur yang menyatukan generasi tua dan muda dalam satu bingkai kenangan.
Tim Penyusun
Buku ini tersusun berkat kerja sama lintas generasi dan keluarga:
Inisiator & Redaktur: Maryon Loebai
Penyunting: Muchtaruddin Affendhy Loebai, Muhammad Nasir Loebai, M.Pd
Narasumber: Kordan Loebai, Muchtaruddin Affendhy Loebai, Maryon Loebai
Tim Donatur: Keluarga besar Loebai dan masyarakat pendukung
Isi Buku
Pelangi Beringin Lubai dalam Kenangan memuat antara lain: