Desa Beringin Lubai menjadi ibu kota kecamatan sejak tahun 1984 hingga sekarang masyarakatnya masih menjaga kelestarian warisan leluhur.
Salah satunya adab manggil persedekahan, khususnya manggil kaum bapak-bapak. Khususnya untuk menghadiri persedekahan atau hajatan perkawinan maupun tasyakuran.
Adapun tradisi manggil dilaksanakan oleh petugas dari kaum remaja atau bujang bahkan batin muda setelah diminta oleh sohibul hajat, sehari sebelumnya atau pada petang harinya.
Adab manggil harus sopan dan rapi, seperti:
- Pakai Celana panjang, baju koko, atau kemeja, kain sarung setengah tiang dilengkapi kopiah.
- Adab duduk jongkok, tangan kanan di atas paha kanan dan jempol kakan tegak lurus, menghadap orang yang dipanggil.
- Menyampaikan suara sohibul hajat kepada orang yang dipanggil dengan kalimat yang halus, dan santun.
Baca Juga: Buku Bunga Rampai Beringin Loebay (Bagian VI): TRADISI NGUMPUL SANAK PEDAK (KELUARGA DEKAT)
Contoh kalimat suara yang disampaikan:
Assalamu’alaikum,
Gok atau Wak atau Mamang (yang dipanggil) besuare, nyampaikan suare Wak atau Mamang (sohibul hajat) dihajati beliau malam kele ke humah lepas isya’ minte tulong bace yassin.
Atau dihajati kehumah beliau gisok pagi ngajak makan punjong.
Baca Juga: Buku Bunga Rampai Beringin Loebay (Bagian V): TRADISI BUJANG BETANDANG
Dalam berbicara menyampaikan undangan, tidak sopan dilakukan sambil berdiri atau dari jauh. Namun sayang dewasa ini adab manggil ini sudah tidak dilakukan lagi oleh anak muda.