Rencana Hilirisasi Sektor Komoditi Karet Mampu Meningkatkan Nilai Tambah Bagi Petani

photo author
- Selasa, 21 Februari 2023 | 13:45 WIB
H Rudi Arpian, SP., MSi
H Rudi Arpian, SP., MSi

oleh : H Rudi Arpian, SP., M.Si

Analis PSP Ahli Madya Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan

KetikPos.com - Terkait rencana dari Dinas Penanaman Modal Sumsel untuk hilirisasi sektor perkebunan sesuai instruksi presiden, tentu kita menyambut baik rencana hilirisasi sektor perkebunan khususnya komoditi karet, dan ini perlu keseriusan semua pihak karena wacana ini sudah lama digaungkan bahkan sudah ada realisasinya.

Hilirisasi karet ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari perkebunan karet rakyat mengingat selama ini petani hanya menjual dalam bentuk bahan olahan karet (bokar).

Keuntungan yang diterima petani saat ini dengan menjual Bahan Olah Karet (Bokar) sangat rendah, apalagi di tengah anjloknya harga komoditas karet di pasar internasional. Harga karet dengan kadar karet kering sekitar 40 persen hanya berkisar Rp6.000—Rp7.000/Kg.

Kalau rencana hilirisasi ini terwujud Dinas Perkebunan siap melatih petani untuk mensuplai bahan baku sesuai standar hilirisasi, apakah dalam bentuk lateks atau dalam bentuk kompon, tetapi yang paling penting adalah demand (pasar), kemana hasil barang jadi atau setengah jadi tersebut akan dijual atau dipasarkan 

Saat ini di Sumatera Selatan sudah terbentuk 402 UPPB yang sudah teregistrasi yang tersebar di 15 Kabupaten Kota di Sumatera Selatan dengan jumlah anggota ada 46.494 orang.

Kita ingat sejarah hilirisasi di Sumsel pada bulan Oktober 2020 Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan, meresmikan instalasi pengolahan aspal karet berbasis lateks terpravulkanisasi yang menjadi pertama di Indonesia.

Aspal Karet perlu mendapat dukungan penuh, bukan hanya di Sumsel tetapi ruas jalan nasionalnya juga bisa menggunakan aspal karet, tentu kita tidak tergantung lagi dengan pasar karet luar negeri.

Walau penggunaan aspal karet ini belum banyak namun jika semua pihak melakukannya secara konsisten maka akan berdampak luar biasa bagi serapan karet dalam negeri dan tentunya akan berdampak bagi perekonomian rakyat. Luas areal karet Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan angka Tetap Statistik Tahun 2021 ada 1.283.559 Ha dengan produksi 1.246.559 Ton karet kering dan jumlah petani ada 579.183 Kepala Keluarga.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yanti

Tags

Rekomendasi

Terkini

Media: Arsitek Realitas di Era Digital

Rabu, 26 November 2025 | 08:12 WIB

Menjaga Wibawa Pendidikan dari Kriminalisasi Pendidik

Jumat, 24 Oktober 2025 | 14:09 WIB

Pelangi Beringin Lubai II: SIMBOLIS HUBUNGAN KEKERABATAN

Selasa, 23 September 2025 | 07:02 WIB

Pelangi Beringin Lubai dalam Kenangan I: Budaya Ngule

Senin, 22 September 2025 | 19:12 WIB

Rusuh: Rakyat Selalu Dipersalahkan, Kenapa?

Jumat, 5 September 2025 | 17:48 WIB

BEDAH ALA KRITIKUS SASTRA

Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:28 WIB

BENDERA PUTIH TLAH DIKIBARKAN

Senin, 25 Agustus 2025 | 16:11 WIB
X