Ada "Film Ana Kumari" dan "Pecah Bulu" di Gedung Kesenian Palembang

photo author
DNU
- Rabu, 22 November 2023 | 07:52 WIB
Nobar dan workshop film di Gedung Kesenian Palembang bersama DKP dalam sepekan seni (dok)
Nobar dan workshop film di Gedung Kesenian Palembang bersama DKP dalam sepekan seni (dok)


KetikPos.com -- Komite Film Dewan Kesenian Palembang (DKP) tak sekedar menyuguhkan film karya sineas muda Palembang. Tapi, berbagi ilmu film pun disajikan.

Komite Film Dewan Kesenian Palembang menggelar kegiatan Workshop Tata Artistik dan Pemutaran 5 film yang terdiri 1 film dokumenter panjang dan 4 film pendek karya komunitas dan rumah produksi yang ada di Palembang.

Menurut Ketua Komite Film Rifqi Mardhani, tujuan di balik mengadakan workshop tata artistik sendiri adalah karena
saat ini sangat jarang ada workshop terkait tata artistik di Palembang.

Baca Juga: Sepekan Seni 2023 di Gedung kesenian bertema Kembali Ke Rumah

"Terlalu sering adanya tema workshop bertema teknis
seperti tata kamera atau tata suara. Justru Tata Artistik adalah aspek yang sangat penting dalam sebuah film karena itu akan menentukan segala seuatu yang akan tampil ke dalam sebuah frame di dalam film," ujarnya terkait kegiatan Koite Film DKP di Sepekan Seni 2023.

Workshop kali ini diisi oleh Lendi Siregar yang sudah memiliki jam terbang di dalam menjadi seorang Penata Artistik di dunia film dan video di Kota Palembang.

Baca Juga: Suasana 'Pecah saat Penyanyi dan Musisi Palembang Manggung di Gedung Kesenian

Film-film yang diputar:
1. Anna Kumari (Dokumenter) : Happysaka Production
2. Pecah Bulu (Fiksi) : Layar Taman
3. Paket Untuk Ibu (Fiksi) : Selontok Fish
4. Ado Gawe (Fiksi) : Bujang Elite Production
5. Nomor Uno (Fiksi) : Videografi Unsri

Baca Juga: Sah, Balai Pertemuan eks KBTR Menjadi Gedung Kesenian Palembang

“Kami ingin memperbanyak ruang-ruang pemutaran dan diskusi semacam ini kedepan agar tercipta diskusi-diskusi yang berujung pada kolaborasi antar seniman dari berbagai lini. Karena seni itu satu kesatuan dan saling menopang satu sama lain. Karena sekarang adalah eranya kolaborasi bukan
sendiri-sendiri,” tambah Rifqi.

Baca Juga: Gedung Kesenian Palembang Hidupkan Gairah Berkesenian

Adapun peserta yang datang mulai dari sekolah, kampus, rumah produksi, komunitas dan pegiat seni lainnya yang berasal dari skema seni yang berbeda.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X