Daftar Sultan Palembang Darussalam
-
Sultan Palembang Darussalam I (1659-1704):
- Nama: Kyai Mas Endi, Pangeran Arya Kesuma Abdurrohim
- Gelar: Sultan Susuhunan Abdurrahman Khalifatul Mukminin Sayidul Imam
- Penguasa pertama setelah proklamasi Kesultanan Palembang Darussalam pada tahun 1659.
-
Sultan Palembang Darussalam II (1704-1709):
- Nama: Sultan Muhammad Mansyur Jayo ing Lago
- Gelar: -
- Penerus Sultan Abdurrahman Khalifatul Mukminin.
-
Sultan Palembang Darussalam III (1714-1724):
- Nama: Sultan Agung Komaruddin Sri Teruno
- Gelar: -
- Meningkatkan pengaruh Kesultanan Palembang.
-
Sultan Palembang Darussalam IV (1724-1758):
- Nama: Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo
- Gelar: -
- Meningkatkan kedudukan kesultanan di tengah gejolak politik.
-
Sultan Palembang Darussalam V (1758-1776):
- Nama: Sultan Susuhunan Ahmad Najamuddin Adi Kesumo
- Gelar: -
- Memperkuat basis kekuasaan Kesultanan Palembang.
-
Sultan Palembang Darussalam VI (1776-1803):
- Nama: Sultan Muhammad Bahauddin
- Gelar: Sultan Susuhunan Mahmud Badaruddin
- Kontroversi nama antara versi Belanda dan Sejarah Kesultanan.
-
Sultan Palembang Darussalam VII (1803-1821):
- Nama: Sultan Susuhunan Mahmud Badaruddin
- Gelar: -
- Menghadapi tantangan kolonial Belanda.
-
Sultan Palembang Darussalam VIII (1813-1817):
- Nama: Sultan Susuhunan Husin Dhiauddin
- Gelar: Sultan Ahmad Najamuddin II
- Tampil sebagai pemersatu dan pemimpin kesultanan.
-
Sultan Palembang Darussalam IX (1819-1821):
- Nama: Sultan Ahmad Najamuddin Pangeran Ratu
- Gelar: Sultan Ahmad Najamuddin Pangeran Ratu
- Terdapat variasi nama antara versi Inggris/Belanda.
-
Sultan Palembang Darussalam X (1821-1823):
- Nama: Sultan Ahmad Najamuddin Prabu Anom
- Gelar: -
- Kesultanan menghadapi vakum setelah menolak takluk pada Belanda.
Peninggalan dan Nasib Penguasa Terakhir
Pada tanggal 7 Oktober 1823, Kesultanan Palembang Darussalam mengalami vakum karena menolak tunduk pada penjajah Belanda dan menolak diangkat sebagai sultan boneka.
Empat Sultan Palembang Darussalam, yaitu Sultan Susuhunan Mahmud Badaruddin, Putra Mahkota Sultan Muhamad Tjing Djamaludin, Sultan Suhunan Husin Dhiauddin, dan Sultan Ahmad Najamuddin Prabu Anom, dibuang ke tempat-tempat yang berbeda oleh Belanda.
Namun, hingga saat ini, makam Sultan Ahmad Najamuddin Prabu Anom belum ditemukan.
Catatan sejarah mencatat perjuangan kesultanan dalam menolak penjajah, dan nama-nama penguasa tersebut tetap menjadi bagian penting dari sejarah Palembang Darussalam.
