Lawang Borotan (Gerbang Sisi Barat) Benteng Kuto Besak: Monumen Kejayaan dan Perjuangan Palembang

photo author
DNU
- Sabtu, 20 Januari 2024 | 09:32 WIB
Lawang Borotan bagian dari Benteng Kuto Besak  (tangkapan layar instagram @pariwisata.palembang)
Lawang Borotan bagian dari Benteng Kuto Besak (tangkapan layar instagram @pariwisata.palembang)

 

KetikPos.com -- Lawang Borotan, yang berdiri gagah di sisi barat Benteng Kuto Besak, bukan sekadar gerbang fisik.

Ia adalah penjaga sejarah, menyimpan kisah-kisah heroik Kesultanan Palembang-Darussalam.

Mari kita gali lebih dalam mengenai Lawang Borotan dan kekayaan sejarah Benteng Kuto Besak:

Baca Juga: Benteng Kuto Besak Palembang Menjadi Destinasi Wisata Sejarah

  1. Pintu Gerbang dan Keindahan Arsitektur:

    • Lawang Borotan menjadi salah satu pintu gerbang keagungan yang masih berdiri kokoh. Sisi barat menjadi tempatnya, mencerminkan keteguhan dan keabadian sejarah.
    • Dengan megahnya arsitektur, Lawang Borotan menjadi bukti kepiawaian para perancang bangunan pada masa itu. Struktur ini juga mencerminkan keagungan Kesultanan Palembang.
  2. Jalur Perlawanan melawan Belanda:

    • Kuto Besak menjadi saksi bisu perjuangan sengit melawan penjajah Belanda, terutama pada perang Menteng (1819).
    • Keberanian Sultan Mahmud Badaruddin II dan ketangguhan benteng ini membuat Belanda harus mengakui kekuatan dan ketahanannya yang luar biasa.
  3. Kompleks Bangunan dan Lingkungan:

    • Di dalam benteng terdapat kompleks bangunan yang menggambarkan tata ruang yang terorganisir dengan baik. Istana Sultan, dalem atau rumah sirah, menjadi pusat kehidupan istana.
    • Pemarekan, kaputren, segaran, taman, dan nudan melengkapi keindahan lingkungan di sekitar benteng.
  4. Lawang Kuto dan Kejayaan Sungai Musi:

    • Lawang Kuto, pintu gerbang utama yang menghadap Sungai Musi, menjadi simbol kejayaan perdagangan dan kehidupan masyarakat di tepian sungai.
    • Pemandangan sungai yang memukau dari Lawang Kuto menambah pesona Benteng Kuto Besak sebagai pusat kekuasaan dan kehidupan sosial.
  5. Pelestarian dan Renovasi:

    • Meskipun beberapa bangunan sekitar Kuto Besak telah hilang, usaha pelestarian masih dilakukan.
    • Renovasi Masjid Agung Palembang pada tahun 2000 tetap mempertahankan bentuk asli bangunan, menunjukkan komitmen dalam menjaga warisan budaya.
  6. Simbol Identitas dan Kebanggaan:

    • Lawang Borotan dan Benteng Kuto Besak bukan sekadar saksi bisu masa lalu. Mereka adalah simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Palembang, mengingatkan akan keteguhan dan kejayaan yang pernah dicapai.

Sebagai landmark sejarah yang terus berdiri teguh, Lawang Borotan tetap menjadi destinasi berharga bagi mereka yang ingin menyelami sejarah gemilang Kesultanan Palembang-Darussalam.

Baca Juga: Mampir di Benteng Kuto Besak Palembang, Ternyata Banyak Destinasi Wisata Lainnya Dapat Dilihat

Keberadaannya adalah jendela yang membuka lembaran-lembaran kisah heroik bagi generasi masa kini.

Disarikan dari Buku Venesia Dari Timur. Memakai Produksi Dan Reproduksi Simbolik Dari Kolonial Sampai Pasca Kolonial.  Karangan: Dedi Irwanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X