Suku Komering di Sumatera Selatan: Jejak Sejarah, Budaya, dan Kehidupan Sehari-hari

photo author
- Selasa, 23 Januari 2024 | 01:18 WIB
Potret rumah adat, wilayah perairan hingga orang atau suku Komering, Sumatera Selatan (Instagram dan Youtube)
Potret rumah adat, wilayah perairan hingga orang atau suku Komering, Sumatera Selatan (Instagram dan Youtube)

KetikPos.com - Sumatera Selatan, sebuah provinsi yang kaya akan keberagaman etnis dan budaya, menyimpan cerita menarik tentang Suku Komering.

Merupakan salah satu kelompok etnis terbesar di Indonesia, Suku Komering memiliki akar sejarah yang menarik, yang mencerminkan perpaduan antara budaya lokal dan pengaruh asing.

Berikut ini adalah paparan mendalam tentang jejak sejarah, budaya, dan kehidupan sehari-hari Suku Komering.

Asal Usul Nama "Komering"

Nama "Komering" ternyata berasal dari bahasa India, di mana kata tersebut mengacu pada buah pinang. Pada abad ke-IX, daerah ini menjadi pusat perdagangan buah pinang dengan pedagang India.

Sebuah fakta menarik adalah bahwa Suku Komering dikenal sebagai "Orang Pinang" karena hubungan perdagangan yang erat dengan India pada masa itu.

Perkawinan Antar-Etnis

Daerah Sekayu, terutama kampung Ogan di kelurahan Balai Agung, menjadi saksi hidup dari perkawinan antara Suku Komering dan Orang Melayu Musi.

Hal ini menunjukkan adanya integrasi budaya yang kuat antara kelompok etnis di wilayah tersebut, menciptakan jalinan keluarga yang kaya dan beraneka ragam.

Makam Juragan Pinang dari India

Cerita Suku Komering juga terkait erat dengan seorang juragan pinang dari India yang dimakamkan di dekat pertemuan Sungai Selabung dan Waisaka, hulu Kota Muara Dua.

Tempat ini menjadi simbol identitas dan asal usul suku ini, mengingatkan mereka akan akar perdagangan pinang dengan India.

Penyebaran Geografis Suku Komering

Mayoritas Suku Komering dapat ditemukan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Kota Palembang juga menjadi rumah bagi sebagian kecil dari suku ini. Penyebaran geografis ini mencerminkan adaptasi mereka terhadap lingkungan sepanjang aliran Sungai Komering.

Karakter "Penjelajah" Suku Komering

Suku Komering dikenal sebagai masyarakat yang suka menjelajah. Mungkin hal ini mencerminkan kehidupan mereka yang sangat tergantung pada sungai Komering.

Ketergantungan ini tidak hanya pada segi ekonomi, tetapi juga menciptakan semangat petualangan dan mobilitas dalam budaya mereka.

Rumah Tradisional dan Kehidupan Sehari-hari

Rumah tradisional Suku Komering terletak di sepanjang sungai Komering, dibangun di atas tiang tinggi untuk menghindari banjir.

Desain rumah mereka yang sederhana, terdiri dari satu kamar tidur dan ruang keluarga besar dengan lantai dan dinding dari kayu atau bambu, mencerminkan kebijakan hidup yang sesuai dengan lingkungan mereka.

Atap rumah terbuat dari genteng tanah liat atau atap ilalang dari daun palem, menambah keunikan dan keindahan arsitektur rumah tradisional mereka.

Kesimpulan

Suku Komering bukan hanya merupakan kelompok etnis, tetapi juga penjaga sejarah dan budaya yang kaya di Sumatera Selatan.

Jejak perdagangan dengan India, perkawinan lintas-etnis, dan kehidupan sehari-hari yang selaras dengan alam sekitar menandai eksistensi dan warisan Suku Komering.

Sebagai salah satu dari 12 suku asli di Provinsi Sumatera Selatan, Suku Komering terus menjaga dan mewariskan tradisi mereka, menjadi bagian tak terpisahkan dari keberagaman Indonesia ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yanti

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Rekomendasi

Terkini

X