Lima Kuliner Indonesia Masuk Daftar Kuliner Dunia Terburuk versi Taste Atlas 2024

photo author
DNU
- Minggu, 18 Februari 2024 | 09:52 WIB
Bubur Tinutuan, salah satu kuliner Asal Indonesia yang  masuk kategori terburuk versi taste atlas 2024   (Dok)
Bubur Tinutuan, salah satu kuliner Asal Indonesia yang masuk kategori terburuk versi taste atlas 2024 (Dok)


KetikPos.com -- Menyingkap Daftar Makanan Terburuk di Dunia 2024 Menurut Taste Atlas: Sebuah Analisis tentang Selera Global dan Kualitas Kuliner, Kuliner Indonesia ada yang Masuk. 

Taste Atlas baru-baru ini merilis daftar "100 Makanan dengan Nilai Terburuk di Dunia", sebuah panduan yang memicu diskusi tentang selera global dan variasi kuliner.

Dalam daftar ini, lima makanan Indonesia juga mendapat peringkat rendah, mencerminkan keragaman selera dan pandangan di seluruh dunia.

1. Lawar dari Bali:
Lawar, hidangan Bali yang terbuat dari daging cincang dan rempah-rempah, menduduki peringkat terendah dengan peringkat 2.3.

Meskipun merupakan hidangan penting dalam budaya Bali, pengguna Taste Atlas mungkin kurang terpesona dengan penggunaan darah babi dalam hidangan ini.

2. Bubur Tinutuan dari Manado dan Minahasa
Bubur Tinutuan, hidangan sarapan populer dengan campuran sayuran, mendapat peringkat 2.4.

Meskipun disukai di dalam negeri, teksturnya yang cair dan kombinasi sayuran mungkin tidak diterima dengan baik oleh penilaian global.

3. Nasi Jagung
Hidangan sederhana ini, dengan peringkat 2.5, mungkin dianggap terlalu sederhana atau tidak menarik bagi penilaian global.

4. Acar Kuning dari Kepulauan Maluku
Acar Kuning, campuran sayuran dengan bumbu khas Maluku, mendapat peringkat 2.6.

Meskipun populer sebagai pelengkap nasi kuning di dalam negeri, mungkin kurang diminati secara internasional.

5. Buntil dari Jawa
Buntil, hidangan tradisional yang terbuat dari kelapa parut dan rempah-rempah, mendapat peringkat 2.7.

Meskipun populer di musim Ramadhan, mungkin tidak memenuhi selera global yang lebih luas.

Penilaian ini mencerminkan kompleksitas selera makanan global dan perbedaan budaya dalam menilai kualitas makanan.

Meskipun beberapa hidangan Indonesia tidak mendapat sambutan baik dalam daftar ini, mereka tetap merupakan bagian penting dari kekayaan kuliner Indonesia.

Ini juga merupakan kesempatan untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana pandangan global terhadap makanan dapat memengaruhi persepsi lokal dan keberlanjutan budaya kuliner di seluruh dunia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X