KetikPos.com -- Elly Anggraini Soewondo, yang dipanggil dengan penuh kehangatan sebagai Bunda Elly Rudy, adalah salah satu sosok yang memberikan sumbangsih besar dalam dunia seni tari Indonesia.
Dilahirkan pada tahun 1948, Bunda Elly Rudy tidak hanya dikenal sebagai seorang seniman, tetapi juga sebagai maestro tari yang telah mengukir jejak penting dalam sejarah seni tari Sumatera Selatan dan Indonesia secara keseluruhan.
Pencipta Tari Tanggai pada tahun 1965, Bunda Elly Rudy berhasil menciptakan sebuah karya yang menjadi simbol kekayaan budaya Sumatera Selatan.
Baca Juga: Eksplorasi Mendalam: Keindahan dan Kearifan Lokal dalam Tari Tanggai dan Tari Lilin Siwa
Tari Tanggai sendiri menjadi salah satu tarian tradisional yang paling diakui di Indonesia, memperlihatkan keindahan gerakan, musik, dan makna yang mendalam dari budaya Palembang.
Namun, prestasinya tidak berhenti hanya pada penciptaan karya tersebut.
Bunda Elly Rudy juga berperan penting dalam mengajar dan memperkenalkan seni tari kepada generasi muda.
Dedikasinya dalam mengembangkan seni tari, terutama di kalangan mahasiswa, telah menciptakan fondasi yang kuat bagi perkembangan seni tari di Indonesia.
Baca Juga: Tari Tanggai: Keanggunan dan Keagungan Tradisi Palembang, Terkait Rasan Tuo
Salah satu momen penting dalam perjalanan seni tari Bunda Elly Rudy adalah kemenangan Tim Tari Universitas Sriwijaya (UNSRI) dalam Pekan Seni Mahasiswa di Universitas Syiahkuala Aceh pada tahun 1989.
Tim tersebut berhasil meraih Juara I dalam kategori Lomba Tari Tradisi dengan penampilan yang memukau, mempersembahkan karya Tari Tanggai yang telah menjadi ikon seni tari Sumatera Selatan.
Keberhasilan tersebut tidak hanya merupakan penghargaan bagi Tim Tari UNSRI, tetapi juga menjadi bentuk penghormatan atas karya cipta Bunda Elly Rudy.
Tari Tanggai yang diciptakan beliau pada tahun 1965 tetap menjadi inspirasi bagi banyak penari dan seniman tari, serta menjadi bukti keabadian seni budaya Indonesia.