Tenun Ralsasam: Mempersembahkan Warisan Kultural Ambon ke Panggung Dunia

photo author
- Kamis, 2 Mei 2024 | 06:54 WIB
Ilustrasi kain Tenun
Ilustrasi kain Tenun

 

KetikPos.com - Desa Tawiri, sebuah kampung kecil yang terletak dekat dengan Bandara Internasional Pattimura di Ambon, telah menjadi pusat kegiatan tenun yang memukau.

Merujuk pada kisah yang terungkap melalui situs kain-kita.medium.com, Desa Tawiri bukan sekadar sebuah lokasi, melainkan sebuah jati diri yang terus hidup dalam kesederhanaan dan kebersamaan yang tak ternilai.

Di tengah gemerlap industri dan modernitas, Desa Tawiri masih mempertahankan kehangatan suasana kekeluargaan.

Warga sekitar dengan mudah berbagi informasi dan saling mendukung, memperkuat ikatan sosial yang kental, yang sayangnya seringkali terlupakan di era urbanisasi.

Bicara tentang kekayaan budaya Desa Tawiri, tidak mungkin terlewatkan tanpa menyebut kelompok tenun yang paling menonjol: Ralsasam. Di rumah keluarga Niko Watumlawar, atau yang akrab disapa Om Niko, keluarga dan kerabat perempuannya telah menjalankan misi memelihara dan mempromosikan seni tenun warisan nenek moyang mereka.

Kelompok ini terdiri dari 15 orang yang memiliki hubungan kekerabatan yang erat, yang dengan penuh semangat melanjutkan tradisi nenek moyang mereka.

Tetapi, mereka tidak terpaku pada pola dan motif tradisional semata. Ralsasam mencoba berinovasi dengan menciptakan desain baru yang memadukan unsur-unsur modern dengan kekayaan budaya lokal.

Salah satu karya unggulan mereka adalah paduan bunga cengkeh dan anggrek, sebuah simbol dari kekayaan alam Maluku yang mempesona.

Meskipun mereka menggunakan benang pabrik yang lebih mudah ditemui, Ralsasam masih mempertahankan teknik ikat tradisional dalam pembuatan kain tenun mereka.

Bagian tengah kain yang menampilkan motif kuno masih dihasilkan dengan teknik ikat menggunakan pewarna kimia. Meski pewarna alam tak lagi tersedia, semangat untuk melestarikan warisan budaya terus berkobar di hati para perajin tenun ini.

Bagi masyarakat Kota Ambon, kain tenun bukan sekadar pakaian biasa. Ia adalah simbol identitas kultural yang kuat, yang tidak hanya dipakai oleh banyak pejabat dan tokoh, tetapi juga dihargai karena keindahan estetikanya yang mempesona.

Keindahan dan kualitas kain tenun Ralsasam bahkan telah mencuri perhatian dunia. Tak hanya menjadi favorit lokal, kain tenun dari Desa Tawiri berhasil memukau dunia internasional saat dipamerkan dalam ajang Miss World tahun 2013.

Namun, di balik kegemilangan itu, ada tantangan yang perlu dihadapi. Untuk tetap bersaing di pasar global, mereka harus terus mengembangkan kreativitas dan meningkatkan kualitas produk mereka. Itulah mengapa dukungan pemerintah sangatlah penting.

Dalam rangka memajukan industri kerajinan tenun, Reni, seorang pejabat yang terlibat dalam Dekranas, mengumumkan pembukaan kegiatan bertajuk “Pendampingan Pengembangan Sentra IKM Tenun dan Fasilitasi Mesin Peralatan IKM Tenun” di Kota Ambon pada tanggal 17 April 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-44 Dekranas, dengan acara puncak peringatan dijadwalkan pada 15 Mei 2024 di Kota Surakarta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ujang Ketik Pos

Tags

Rekomendasi

Terkini

X