Gua Jepang di Palembang: Saksi Bisu Sejarah yang Terlupakan dan Terancam Punah

photo author
- Senin, 10 Juni 2024 | 13:58 WIB
Gua jepang
Gua jepang

 

KetikPos.com - Di tengah hiruk-pikuk Kota Palembang, terdapat sebuah peninggalan sejarah yang terlupakan, namun menyimpan jejak-jejak masa lalu yang penting. Gua Jepang, yang terletak di Jalan AKBP H. Umar, tepat di belakang Pasar KM 5, adalah saksi bisu dari masa pendudukan Jepang di Indonesia selama Perang Dunia II.

Namun, ironisnya, situs bersejarah ini kini berada dalam kondisi memprihatinkan dan terancam punah.

Gua Jepang ini berdiri di atas lahan kosong seluas sekitar dua hektare. Meski tampak masih kokoh, kondisi fisik gua ini semakin memburuk.

Dipenuhi dengan rumput liar dan semak belukar, bagian dalam gua juga penuh dengan sampah dan bau tak sedap, tanda minimnya perawatan dan perhatian.

Lebih mengkhawatirkan lagi, lahan gua ini diduga akan dijual oleh oknum warga, yang menunjukkan adanya klaim kepemilikan pribadi atas tanah yang seharusnya menjadi milik negara dan dilindungi sebagai cagar budaya.

Pada Minggu (9/6), Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB) yang dipimpin oleh Vebri Al Lintani, melakukan kunjungan ke Gua Jepang untuk menilai kondisi terkini situs tersebut.

Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda AMPCB dalam memantau dan melestarikan situs-situs bersejarah di Palembang. "Kita melihat kondisi Gua Jepang ini semakin memprihatinkan. Seharusnya ada dua bangunan, namun bangunan kirinya sudah ambruk dan rusak berat. Selain itu, ada patok tanah yang menunjukkan bahwa tanah ini sudah diklaim oleh warga.
Ini sangat mengherankan karena seharusnya tanah negara yang berstatus cagar budaya tidak bisa menjadi tanah pribadi," kata Vebri.

Lebih lanjut, Vebri menyoroti kondisi sekitar lokasi gua yang kini menjadi tempat pembuangan sampah. Padahal, seharusnya area ini bisa dijadikan tempat wisata yang edukatif dan menarik bagi masyarakat serta wisatawan.

"Gua ini benar-benar terancam punah. Ada isu bahwa oknum warga setempat pernah menawarkan lahan tersebut untuk dijual. Ini sangat disayangkan, mengingat nilai sejarah yang terkandung di dalamnya," tambah Vebri.

Selain Gua Jepang, di Palembang juga terdapat tiga rumah peninggalan Jepang yang kini beralih fungsi menjadi rumah pribadi. Rumah-rumah tersebut memiliki ciri khas arsitektur Jepang dan dulunya difungsikan sebagai posko atau bunker kecil dengan dinding setebal satu meter yang tahan tembakan.

Namun, seperti halnya Gua Jepang, ketiga rumah ini juga kurang mendapatkan perhatian yang layak dari pemerintah.

Vebri menekankan pentingnya perhatian pemerintah daerah terhadap peninggalan sejarah ini. “Peninggalan ini seharusnya diperhatikan oleh pemerintah daerah, karena kita merdeka untuk membangun, tapi pembangunan tidak hanya fisik, tapi juga jiwa bangsa.

Membangun jiwa bangsa itu dengan mengingat sejarah,” katanya. Menurutnya, pelestarian situs sejarah seperti Gua Jepang dapat menumbuhkan rasa nasionalisme dan identitas bangsa yang kuat.

“Tidak boleh kita melupakan sejarah. Makin jauh kita dari identitas, makin lemah kita secara psikologis. Gua Jepang ini adalah karya orang Jepang, barangkali anak-anak veteran Jepang ingin melihat Gua Jepang ini, ingin melihat tempat bapaknya berjuang. Ini bisa menjadi peluang wisata,” tambahnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ujang Ketik Pos

Tags

Rekomendasi

Terkini

X