KetikPos.com-- Kota Palembang kehilangan salah satu putra terbaiknya, H Eden Arifin, pelukis legendaris yang telah mengabadikan sejarah dan budaya Kesultanan Palembang Darussalam melalui karya-karyanya yang luar biasa.
H Eden Arifin meninggal dunia pada hari ini di usia 78 tahun, meninggalkan warisan seni yang abadi dan tak ternilai.
H Eden Arifin lahir di Palembang pada tahun 1946 dan sejak muda telah menunjukkan bakat luar biasa dalam seni lukis.
Karyanya yang paling dikenal adalah lukisan-lukisan yang menggambarkan tokoh-tokoh bersejarah dan peristiwa penting Kesultanan Palembang Darussalam, yang dipamerkan di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II).
Dengan goresan kuas yang penuh detail dan warna yang kaya, H Eden Arifin berhasil menghidupkan kembali masa lalu dan mengajak penikmat seni untuk merasakan atmosfer zaman tersebut.
Salah satu karya terkenalnya adalah lukisan Sultan Mahmud Badaruddin II yang menjadi simbol keagungan dan perjuangan melawan penjajahan.
Lukisannya kemudian kemudian diabadikan di mata uang Rp 10.000 bergandengan dengan rumah limas,
Lukisan ini tidak hanya memikat secara visual tetapi juga mengandung pesan mendalam tentang keberanian dan semangat perjuangan.
SMB II itu, menurutnya, laksana harimau yang tak terjinakkan. Karya-karyanya sering kali menjadi pusat perhatian dalam berbagai pameran seni di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional.
Berita kepergian H Eden Arifin menyebar cepat di kalangan seniman dan pecinta seni. Banyak tokoh seni, budaya, dan masyarakat Palembang mengungkapkan rasa duka citanya.
"H Eden Arifin bukan hanya seorang seniman, tetapi juga seorang penjaga sejarah dan budaya kita. Karyanya adalah jendela menuju masa lalu yang membuat kita lebih menghargai identitas kita," ujar Plt Ketua Dewan Kesenian Palembang, Hasan.
Dalam sebuah wawancara beberapa tahun lalu, H Eden Arifin pernah berkata, "Lukisan adalah cara saya berkomunikasi dengan generasi mendatang. Saya ingin mereka tahu dan menghargai sejarah serta budaya yang kita miliki." Dedikasinya terhadap seni dan sejarah tidak hanya terlihat dalam karya-karyanya, tetapi juga dalam caranya menginspirasi dan membimbing seniman muda.
Keluarga besar H Eden Arifin menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas dukungan dan doa yang diberikan oleh masyarakat. Mereka juga mengumumkan bahwa akan diadakan acara penghormatan terakhir di rumah duka di kawasan Bukit Siguntang pada sore hari ini. Prosesi pemakaman akan dilaksanakan besok pagi di TPU Kebun Bunga, dengan harapan masyarakat Palembang dapat memberikan penghormatan terakhir kepada sang maestro.
Kepergian H Eden Arifin meninggalkan duka yang mendalam, namun karya-karyanya akan terus hidup dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Warisannya akan selalu dikenang sebagai pilar penting dalam seni dan budaya Palembang. Para penerusnya diharapkan dapat melanjutkan semangat dan dedikasi H Eden Arifin, memastikan bahwa kontribusinya tidak akan pernah pudar.