KetikPos.com -- Sepekan Seni Dewan Kesenian Palembang 2024 kembali menggema di Gedung Kesenian Palembang, menjadi magnet bagi para pecinta seni dan seniman dari berbagai cabang seni. Acara yang rutin digelar setiap tahun ini menjadi panggung besar untuk mengekspresikan kekayaan seni dan budaya lokal, sekaligus ruang bagi interaksi kreatif lintas komunitas seni.
Selama sepekan penuh, workshop, lomba, hingga parade seni digelar dengan melibatkan seniman dari berbagai penjuru Palembang. Tak hanya menampilkan seni tradisional yang kental dengan nuansa lokal, acara ini juga menyajikan berbagai inovasi seni modern, menciptakan sinergi antara warisan budaya dan kreasi kontemporer. Workshop menjadi forum interaktif untuk berbagi wawasan mengenai teknik seni, manajemen panggung, serta tantangan seniman di era digital. Para peserta aktif berpartisipasi, menciptakan atmosfer pembelajaran yang hidup.
Puncak acara yang diselenggarakan pada Rabu malam menjadi magnet utama, menghadirkan deretan penampilan yang menggugah. Malam itu, Indah Rizki Ariani Mujayer tampil mempesona dengan pembacaan puisi karyanya sendiri, yang berjudul "Rintihan Sungai Musi", sebuah karya yang menyuarakan kerinduan pada alam dan kampung halaman. Dengan pembawaannya yang penuh emosi, ia berhasil membangkitkan imaji kuat dalam benak para penonton.
Tak hanya itu, penampilan duo penyanyi lokal, Randi dan Rosa, dengan irama Batanghari Sembilan juga berhasil menghipnotis para hadirin. Alunan musik tradisional yang mereka bawakan menciptakan harmoni antara masa lalu dan masa kini, membawa penonton seolah mengarungi Sungai Musi yang bersejarah.
Malam puncak semakin semarak dengan kehadiran 62 Project, band yang menyajikan perpaduan musik pop dan etnik, yang memukau dengan lagu-lagu bertema lokal. Suasana semakin berwarna dengan penampilan orkes dan penyanyi dari Kerukunan Keluarga Pedangdut Palembang yang berhasil menggoyang para penonton dengan lagu-lagu dangdut energik.
Puncak dari rangkaian acara ditutup dengan penampilan ikonis dari band legendaris Palembang, Kopral Jono. Dengan musik mereka yang penuh semangat dan pesan-pesan kedaerahan yang kuat, mereka berhasil membakar semangat para penonton hingga akhir acara. Kopral Jono, yang dikenal sebagai simbol kreativitas dan semangat seni anak muda Palembang, menyuguhkan energi yang tak tertandingi, meninggalkan kesan mendalam di hati semua yang hadir.
Dalam sambutannya, Ketua Dewan Kesenian Sumatera Selatan (DKSS), Iqbal Rudianto, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara seniman dengan berbagai pihak. "Kolaborasi dan sinergi dengan stakeholder sangat penting untuk menjaga lestarinya seni tradisional, terutama di era di mana pengaruh seni mancanegara semakin besar. Melalui sinergi, seni tradisional kita bisa bertahan dan berkembang," ucap Iqbal dengan penuh semangat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, M. Affan Prapanca, menyatakan bahwa seni tradisional membutuhkan pendekatan yang adaptif dan kreatif. Menurut Affan, “Para seniman perlu terus melakukan inovasi tanpa meninggalkan akar budaya kita. Di tengah dinamika zaman, seni tradisional harus tetap relevan dan menginspirasi.”
Sepekan Seni Dewan Kesenian Palembang 2024 bukan hanya sekedar perayaan, tetapi sebuah gerakan untuk menjaga nyala api kreativitas di tengah arus globalisasi. Dengan beragam penampilan dari berbagai cabang seni, mulai dari sastra, musik, hingga seni rupa, acara ini berhasil menunjukkan bahwa seni Palembang terus berdenyut, hidup, dan berkembang tanpa kehilangan jati diri. Para seniman dan penonton pun merasakan bahwa seni adalah cerminan kekayaan identitas budaya yang perlu terus dirayakan dan dipertahankan.
Acara ini menjadi bukti nyata bahwa seni Palembang, dengan segala kekayaan tradisinya, tidak hanya bertahan tetapi juga semakin berkembang di tengah tantangan zaman.