KetikPos.com– Kebudayaan Sumatera Selatan tengah memasuki babak baru yang penuh harapan. Dewan Kesenian Sumatera Selatan (DKSS) menginisiasi transformasi besar-besaran dengan meluncurkan peta jalan strategis demi menguatkan seni dan budaya sebagai identitas daerah sekaligus modal utama peradaban.
Dalam rapat koordinasi di Guns Cafe, Jumat (27/12/2024), Ketua DKSS, Ms Iqbal Rudianto, menyampaikan visi DKSS sebagai motor penggerak perubahan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk menghadirkan arah baru yang lebih visioner.
Langkah ini juga diperkokoh oleh momentum lahirnya Kementerian Kebudayaan, satu tahun setelah Musyawarah Nasional Dewan Kesenian pada Desember 2022.
Kabinet Prabowo-Gibran membuka peluang emas bagi Sumatera Selatan untuk memprioritaskan kebudayaan sebagai pilar strategis pembangunan daerah.
Agenda Strategis Transformasi DKSS
Dalam diskusi bersama Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI, DKSS menetapkan lima agenda utama:
1. Percepatan Regulasi dan Anggaran
Mendorong penerbitan Peraturan Daerah (Perda) Pemajuan Kebudayaan guna memperkuat legitimasi hukum dan alokasi anggaran bagi seni dan budaya.
2. Dinas Kebudayaan Mandiri
Memisahkan pengelolaan kebudayaan dari dinas pendidikan untuk meningkatkan fokus terhadap seni dan tradisi daerah.
3. Reformasi DKSS
Transformasi DKSS menjadi lembaga independen nonstruktural sebagai mitra strategis pemerintah dalam advokasi kebijakan, evaluasi, dan pengawasan kebudayaan.
4. Revitalisasi Seni Tradisional
Melakukan pemetaan seni tradisional, membangun basis data seni lokal, serta menyusun katalog seni untuk meningkatkan kapasitas seniman.
5. Penguatan Ruang Berkesenian
Menciptakan ruang-ruang publik seni yang inklusif dan dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat.
Inovasi Menuju Era Globalisasi
DKSS juga berupaya menjawab tantangan global dengan menginisiasi penghargaan Batanghari Sembilan. Ajang ini melibatkan kurator nasional untuk menilai karya seni Sumsel di berbagai bidang, seperti sastra, musik, tari, teater, rupa, dan film.
