Merajut Tradisi di Era Digital: Strategi Pemajuan Seni Sumatera Selatan untuk Milenial, Gen Z, dan Gen Alpha"

photo author
DNU
- Sabtu, 28 Desember 2024 | 13:48 WIB
Merajut Tradisi di Era Digital: Strategi Pemajuan Seni Sumatera Selatan untuk Milenial, Gen Z, dan Gen Alpha" (Dok)
Merajut Tradisi di Era Digital: Strategi Pemajuan Seni Sumatera Selatan untuk Milenial, Gen Z, dan Gen Alpha" (Dok)

KetikPos.com--Sumatera Selatan, yang kaya akan seni tradisional seperti tari, musik, dan kerajinan khas, menghadapi tantangan besar di era modern. Menurut Heru Arlando, Kasi Peningkatan Prestasi Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga Sumsel, karakteristik generasi Milenial, Gen Z, dan Gen Alpha, yang hidup dalam pengaruh teknologi digital masif, menuntut seni tradisional untuk beradaptasi agar tetap relevan dan menarik. Oleh karena itu, strategi pemajuan seni tidak hanya bertujuan melestarikan, tetapi juga mengembangkan seni tradisional agar dapat menjadi medium inspiratif yang sesuai dengan kebutuhan zaman.

Menghubungkan Karakter Generasi dengan Seni Tradisional

Generasi Milenial, yang menghargai tradisi dan seni berbasis komunitas, memiliki potensi besar sebagai motor penggerak promosi seni lokal melalui media sosial. Gen Z, yang tertarik pada seni kontemporer dan isu sosial, membutuhkan seni yang lebih dinamis dan relevan dengan realitas mereka. Sementara itu, Gen Alpha, yang tumbuh bersama teknologi seperti augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan kecerdasan buatan (AI), menginginkan seni yang interaktif dan imersif. Hal ini membuka peluang besar untuk mengembangkan seni tradisional ke ranah digital.

Potensi Kekayaan Seni Sumatera Selatan

Sumatera Selatan memiliki seni yang beragam dan unik. Tari tradisional seperti Gending Sriwijaya dan Tari Tanggai dapat dimodifikasi dengan koreografi modern tanpa menghilangkan unsur tradisionalnya. Musik tradisional, seperti yang dimainkan dengan serunai dan gambus, bisa dihidupkan kembali melalui kolaborasi dengan genre musik global seperti hip-hop atau EDM. Di sisi lain, kerajinan seperti kain songket Palembang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan desain merchandise digital yang diminati generasi muda, seperti pakaian, tas, dan aksesori.

Strategi Pemajuan Seni yang Inovatif

Dalam upaya menjadikan seni tradisional Sumatera Selatan tetap relevan, strategi berikut dapat diterapkan:

1. Digitalisasi Seni: Menggabungkan seni tradisional dengan media digital, seperti membuat video pendek, seni interaktif, dan musik elektronik.


2. Kolaborasi Antar Generasi: Membentuk komunitas seni lintas generasi untuk mentransfer pengetahuan dan menciptakan inovasi.


3. Edukasi Berbasis Teknologi: Memanfaatkan platform digital untuk mengajarkan seni tradisional melalui pendekatan yang ramah bagi generasi digital-native.


4. Promosi Kreatif di Media Sosial: Menggunakan platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube untuk mempopulerkan seni lokal dengan gaya yang kekinian dan menarik.

Rapat Koordinasi DKSS 2024: Pemajuan Seni di Sumsel

Komitmen ini diperkuat melalui Rapat Koordinasi DKSS (Dewan Kesenian Sumatera Selatan) Tahun 2024 yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk:

PJ. Gubernur yang diwakili oleh Bp. Pandji Tjahjanto, S.Hut., M.Si., Staff Ahli Bidang Pemerintahan, Politik, dan Hukum.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X