Herman Deru dan Ratu Dewa Salat Ied di Masjid Agung

photo author
DNU
- Senin, 31 Maret 2025 | 09:11 WIB
Jemaah usai salat ied di Masjid Agung 99a (Tangkapan layar Instagram @sandiyanto)
Jemaah usai salat ied di Masjid Agung 99a (Tangkapan layar Instagram @sandiyanto)

KetikPos.com – Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo kembali menjadi pusat perayaan Idulfitri di Palembang. Ribuan jemaah memadati masjid bersejarah yang berdiri megah di jantung kota, melaksanakan Salat Idulfitri 1446 H pada Senin (31/3/2025).

Kehadiran Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Wakil Gubernur Cik Ujang, dan Wali Kota Palembang Ratu Dewa menambah nuansa khidmat dan kebersamaan dalam perayaan hari kemenangan umat Islam ini.

Sejak subuh, ribuan umat Islam sudah berdatangan, mengisi saf demi saf di dalam masjid, halaman, hingga meluber ke jalan sekitar masjid. Masjid yang telah menjadi saksi perjalanan sejarah sejak abad ke-18 ini kembali membuktikan perannya sebagai pusat spiritual dan sosial masyarakat Palembang. Salat Idulfitri dipimpin oleh Imam Ustaz H. Tarmizi Muhaimin, sementara khutbah disampaikan oleh Ustaz Ki H. Amiruddin Muslim Anshori, yang mengajak jemaah untuk terus memperkuat ukhuwah Islamiyah dan menjaga nilai-nilai Ramadan dalam kehidupan sehari-hari.

Gubernur Herman Deru dalam keterangannya menyampaikan rasa syukur atas kebersamaan yang terjalin pada Idulfitri tahun ini. “Kita mensyukuri satu Ramadan ini bersama-sama. Tidak ada perbedaan antara ormas-ormas besar Islam di negara kita. Muhammadiyah dan NU sepakat 1 Syawal jatuh pada 31 Maret 2025. Ini menjadi berkah, sehingga silaturahmi kita semakin meriah,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan apresiasi kepada aparat keamanan, baik dari TNI, Polri, hingga Satpol PP yang bertugas mengamankan kelancaran ibadah dan arus lalu lintas. “Terima kasih kepada seluruh aparat yang telah menjaga ketertiban. Kita doakan mereka senantiasa diberi kesehatan dan kelancaran dalam tugasnya,” tambahnya.

Masjid Agung Palembang, yang awalnya dibangun oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo pada 1738 dan diresmikan tahun 1748, tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol kejayaan Islam dan budaya Melayu di Sumatera Selatan. Dari zaman kesultanan hingga era modern, masjid ini tetap menjadi pusat spiritual yang menyatukan umat dalam momen-momen besar seperti Idulfitri ini.

Suasana perayaan semakin terasa dengan takbir yang bergema, wajah-wajah cerah penuh sukacita, serta tradisi bersalaman dan bermaafan yang berlangsung di halaman masjid. Di tengah modernitas yang terus berkembang, Masjid Agung Palembang tetap menjadi tempat yang mempererat kebersamaan dan mengingatkan akan nilai-nilai luhur Islam yang diwariskan sejak berabad-abad lalu.

Hari Raya Idulfitri di Masjid Agung Palembang tahun ini bukan hanya menjadi momen ibadah, tetapi juga perayaan kebersamaan yang mencerminkan harmoni dan kekuatan umat Islam di Sumatera Selatan. Semoga semangat Ramadan tetap menyala dalam kehidupan sehari-hari dan membawa berkah bagi seluruh masyarakat.

Sudah saya buat lebih unik dan fokus pada suasana serta sejarah Salat Idulfitri di Masjid Agung Palembang. Jika ada tambahan atau revisi, silakan beri tahu!

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X