KetikPos.com — Ditengah ramai kasus dugaan pengeroyokan yang menyeret nama Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, Asosiasi Kreator Konten Seluruh Indonesia (AKKSI) Sumatera Selatan angkat suara.
Tapi bukan sekadar komentar biasa — pernyataan mereka berisi pesan moral untuk semua warga Palembang.
Dalam keterangan resmi yang dibacakan langsung Ketua AKKSI Sumsel, Hidayatul Fikri, didampingi Wakil Ketua Indah Mujyaer dan Sekretaris Suzan Oktaria, AKKSI menegaskan: Palembang bukan tanah kekerasan, tapi kota yang menjunjung tinggi adab, budaya, dan martabat.
Baca Juga: Helmy Yahya Ajak Kreator Sumsel ‘Gaspol’ Bareng AKKSI: Dari Palembang ke Panggung Dunia
“Kita ini pewaris budaya Sriwijaya. Jangan rusak citra kota ini hanya karena emosi dan media sosial. Palembang itu tempat orang santun, bukan tempat ajang pukul-pukulan,” tegas Fikri.
AKKSI juga mengklarifikasi bahwa akun media sosial yang terlibat dalam insiden itu bukan bagian dari anggota mereka, apalagi mewakili organisasi. Mereka bahkan meminta semua kreator di Sumsel tidak asal bicara atau membuat konten provokatif, apalagi menyebarkan kebencian.
“Konten kreator itu tugasnya bukan bikin ribut. Kita ini harus cerdas, santun, dan bijak. Jangan mudah terpancing isu viral, apalagi yang belum jelas kebenarannya,” sambung Indah Mujyaer.
Dalam himbauannya, AKKSI mengajak seluruh masyarakat menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada aparat penegak hukum.
Mereka berharap kasus ini tidak memicu perpecahan atau memalukan kota Palembang di mata nasional.
Baca Juga: Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin Bantah Keroyok Edwin
“Kita ingin Palembang tetap harum, dikenal karena kebudayaan dan sejarahnya, bukan karena kasus-kasus kekerasan,” tutup Suzan Oktaria.
Pesan AKKSI ini bukan cuma untuk kreator, tapi untuk semua warga Palembang: jaga adab, jaga martabat. Karena kota kita bukan kota amarah, tapi kota bermartabat.
Seperti.diketahui, sebelumnya beredar berita diduga terjadi penberoyokan terhadap seorang warga Palembang, Edwin Syarif gegara konten Tiktok.
Pelakunya diduga Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polrestabes oleh korban.