Gedung Kesenian Palembang Disulap jadi Lautan Imajinasi Anak-Anak

photo author
DNU
- Jumat, 23 Mei 2025 | 07:19 WIB
Beberapa lukisan yang merupakan karya seniman Palembang pun dipamerkan (Dok)
Beberapa lukisan yang merupakan karya seniman Palembang pun dipamerkan (Dok)

KetikPos.com – Untuk lima hari penuh di bulan Mei ini, Gedung Kesenian Palembang bukan sekadar bangunan tua nan megah. Ia berubah menjadi istana imajinasi, tempat di mana ribuan garis dan warna bertemu dalam tawa anak-anak.

Dalam rangka memperingati Bulan Menggambar Nasional 2025, komunitas Kreya Indonesia menggelar perayaan seni rupa dengan tajuk khas Palembang: #BanjirGaris. Tapi bukan banjir biasa, melainkan banjir ide, sketsa, cat air, dan tawa riang dari anak-anak usia TK hingga SMA yang menjadikan gedung bersejarah itu sebagai "kanvas raksasa".

Bukan Sekadar Menggambar, Ini Panggung Imajinasi

Dari pagi hingga sore, aula Gedung Kesenian dipenuhi lembaran kertas, palet warna, dan anak-anak kecil yang serius menatap pensil mereka—seolah sedang menggambar mimpi mereka sendiri. Ada yang menggambar hutan pelangi, kota terbang, bahkan hewan-hewan lucu dengan sayap roket.

“Gedung ini seperti hidup kembali, tapi kali ini dengan napas anak-anak,” kata Rudi Mariyanto, S.Sn, Ketua Panitia, sambil memandangi dinding yang kini dihiasi gambar mural hasil kolaborasi anak dan seniman.

Workshop Ajaib dan Lomba Penuh Cerita

Kegiatan puncak diadakan pada 24–25 Mei 2025: lomba menggambar dan mewarnai, yang disambung dengan Workshop Drawing yang mengajak anak-anak belajar teknik menggambar dari para perupa profesional. Mereka tak sekadar belajar menggambar apel atau rumah—tetapi menggambar "suara hati".

“Kami ingin anak-anak tumbuh dengan rasa memiliki pada seni. Di tangan mereka, Palembang akan punya warna yang lebih berani dan jujur,” ujar Dr. Erwan Surya Negara, M.Sn, penggagas Forum Drawing Indonesia Sumsel.

Gedung Tua, Cerita Baru

Tak hanya menjadi ruang pameran, Gedung Kesenian Palembang berubah menjadi taman bermain kreatif. Tangga-tangganya dilalui kaki-kaki kecil yang membawa krayon. Lorong-lorongnya bergaung dengan tawa dan diskusi soal warna.

Tak ketinggalan, para orang tua dan guru ikut terlibat, mendampingi anak-anak yang menunjukkan bahwa seni bukan hanya milik pelukis dewasa, tapi juga milik mereka yang baru saja belajar menggenggam kuas.

Banjir Garis, Banjir Harapan

Kegiatan ini juga didukung oleh UMKM lokal seperti Sari Roti, Burger King, Morinaga, dan lainnya—membuat atmosfernya seperti festival kecil: hangat, meriah, dan penuh semangat.

#BanjirGaris di Palembang bukan sekadar kampanye menggambar. Ini adalah pernyataan: bahwa anak-anak adalah seniman masa depan, dan Gedung Kesenian adalah rumah mereka untuk tumbuh, berekspresi, dan bermimpi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X