Tujuh Bidadari” dari Palembang: Kain Jumputan yang Membius Hati Para Pejabat di Festival Pesona UMKM 2025

photo author
DNU
- Selasa, 24 Juni 2025 | 11:37 WIB
kadisdik Palembang Adrianus Amri bersama Ketua DKP M Masir dan seniman peripa, Sofyan yang juga pengelola GriyanTuan Kentang  (Dok)
kadisdik Palembang Adrianus Amri bersama Ketua DKP M Masir dan seniman peripa, Sofyan yang juga pengelola GriyanTuan Kentang (Dok)

 

“Tujuh Bidadari” dari Palembang: Kain Jumputan yang Membius Hati Para Pejabat di Festival Pesona UMKM 2025

Di tengah riuhnya Festival Pesona UMKM 2025, yang digelar megah di Kota Palembang, ada satu sudut yang menyihir mata dan hati para pengunjung — Stan Dewan Kesenian Palembang (DKP). Bukan sekadar stan biasa, tempat ini menjadi panggung mini yang menampilkan harmonisasi seni kriya, wastra, dan lukisan khas Palembang, yang dipamerkan dalam semangat penuh warna dan budaya.

Salah satu karya yang mencuri perhatian adalah jumputan motif “Tujuh Bidadari” — kain dengan pola etnik dan pewarnaan alami yang menggambarkan kelembutan sekaligus kekuatan perempuan.

Kain ini menjadi showstopper saat Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Adrianus Amri, bersama istri tercinta, Ibu Meta Amri, berkunjung ke lokasi.

Awalnya, pasangan ini hanya mampir ke stan Dinas Pendidikan. Namun, setelah mendengarkan promosi budaya dari Ketua DKP, M. Nasir, tentang kemitraan mereka dengan pelaku seni tenun, kriya, serta pengrajin kain dari Griya Tuan Kentang, keduanya pun tertarik untuk mengeksplor lebih jauh.

Saat melihat langsung deretan kain jumputan di stan DKP, mata Pak Kadisdik langsung tertumbuk pada satu potong kemeja bermotif Tujuh Bidadari. Tanpa pikir panjang, ia memutuskan untuk menjadikannya koleksi pribadi.

“Kain ini bukan cuma indah, tapi punya ruh. Motifnya seperti bercerita tentang perempuan Palembang yang anggun tapi kuat,” ungkap Adrianus Amri, sembari tersenyum puas.

Kain jumputan itu sendiri merupakan hasil kolaborasi antara DKP dan perajin lokal yang diberdayakan dalam program pelestarian budaya

Kadisdik Palembang Adrianus Amri bersama istri Meta Amri dan Ketua DKP M Masir di Festival Pesona uMKM 2025 di BKB
Kadisdik Palembang Adrianus Amri bersama istri Meta Amri dan Ketua DKP M Masir di Festival Pesona uMKM 2025 di BKB (Dok)

Motif "Tujuh Bidadari" konon terinspirasi dari legenda Sumatera Selatan tentang para bidadari yang turun ke bumi dan meninggalkan jejak keindahan pada tanah Palembang.

Tak hanya Adrianus Amri dan istri, sebelumnya Ketua TP PKK Kota Palembang, Hj Dewi Ratu Dewa, juga mampir ke stan yang sama. Bahkan, Ketua TP PKK Provinsi Sumatera Selatan, Hj Feby Deru, yang dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap pelestarian budaya lokal, juga menunjukkan ketertarikan dan turut mengoleksi bahan dasar jumputan dari DKP.

Ketua DKP M. Nasir menegaskan bahwa kehadiran para pejabat ini bukan hanya bentuk apresiasi, tapi juga tanda bahwa budaya Palembang masih punya tempat di hati pemimpinnya.

“Kami tak hanya memamerkan karya, tapi juga memperjuangkan cerita di balik tiap helai kain. Ketika seorang pemimpin daerah mau mengenakannya, itu artinya misi kami sampai,” tutur Nasir.

Festival ini menjadi bukti bahwa kain tradisional Palembang bukan sekadar busana, melainkan simbol identitas dan kebanggaan. Dan kini, motif "Tujuh Bidadari" bukan hanya menghiasi tubuh, tapi juga menjadi bagian dari cerita yang dikenang di hati.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X