SILATURHYTHME 2025: Menyatukan Nada, Merajut Silaturahmi Pelaku Seni Palembang

photo author
DNU
- Jumat, 27 Juni 2025 | 20:19 WIB
Silaturhytme ajang silaturahmi seniman  Palembang (Dok)
Silaturhytme ajang silaturahmi seniman Palembang (Dok)

 

KetikPos.com — Di tengah semarak suasana malam Jumat yang hangat, Studio 12 Music & Resto dipenuhi denyut irama, tepuk tangan, dan canda tawa. Bukan sekadar panggung musik biasa, “SILATURHYTHME” hadir sebagai ruang bertemunya semangat, nada, dan kehangatan antarpelaku seni Kota Palembang.

Acara yang digagas oleh Kawan Lamo dan Dewan Kesenian Palembang ini merupakan bagian dari rangkaian menuju acara puncak Parade Bunyian yang dijadwalkan akan digelar di Lawang Borotan pada akhir Juli 2025.

Panggung Silaturahmi, Bukan Sekadar Pertunjukan

Lebih dari 15 nama penampil lintas genre dan generasi meramaikan malam ini—mulai dari suara khas Tanjack Kultur, kolaborasi enerjik PAL 7x Mamen, hingga nuansa syahdu dari Indah Rizki Ariany. Tak ketinggalan Mpit, salah satu penggagas acara, turut tampil dengan karakter vokal dan pesan budaya yang kental.

“Kami tidak sedang mencari yang paling hebat di atas panggung. Ini adalah tentang kebersamaan, keberagaman, dan keberanian untuk tetap berkarya,” ujar M. Fitriansyah (Mpit) di sela acara.

Tak hanya musik, puisi juga bergaung malam itu. Deretan komunitas seperti Eks KPJ dan SOG-I menunjukkan bahwa seni tutur pun masih punya tempat hangat di telinga generasi muda.

Ruang Edukasi & Jejak Tradisi

Tak berhenti di penampilan, SILATURHYTHME juga menyelipkan segmen Edukasi Wisata Kota Palembang, membawa hadirin menyelami sejarah, sudut-sudut unik kota, dan potensi wisata yang kerap luput dari sorotan.

“Seniman adalah duta budaya. Lewat acara ini, kita ingin mereka tak hanya tampil, tapi juga mengenal dan mencintai kota ini lebih dalam,” ujar M. Nasir, Ketua DPP yang turut mendukung acara ini secara penuh.

Tradisi & Modernitas dalam Nada yang Sama

Yang membuat SILATURHYTHME unik adalah keberaniannya memadukan musik pop daerah dengan sentuhan modern: dari puisi jalanan hingga DJ session dan kolaborasi band indie. Just Tonight dan BAE misalnya, menyuguhkan warna kontemporer yang tetap membumi.

Didukung Komunitas, Dijalankan dengan Cinta

Lebih dari 20 komunitas seni dan media lokal turut mendukung, mulai dari Gong Sriwijaya, Pal7 Studio, IBF Sumsel, hingga Slankers Club Palembang. Acara ini membuktikan bahwa gotong royong dan semangat kolektif masih menjadi napas utama dunia kesenian kota ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X