KetikPos.com-- Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, menghadiri Milad ke-15 Pondok Pesantren Tahfizh Kiai Marogan di Palembang. Momentum istimewa ini ditandai dengan peluncuran program Pesantren Lansia Marogan, serta peresmian cabang Universitas PTIQ Jakarta di Sumatera Selatan.
Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan pentingnya pembangunan yang tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan keagamaan.
"Di tengah pesatnya arus teknologi, pendidikan pesantren menjadi episentrum dalam menjaga moral dan akhlak generasi," ujar Herman Deru.
Ia mengungkapkan rasa haru mengenang perkembangan awal Ponpes Kiai Marogan yang ia ikuti sejak masih dalam tahap pembangunan.
"Saya haru hari ini. Hampir tidak pernah absen di sini sejak pondok ini masih berupa tiang-tiang. Apa yang dilakukan Ustaz Yayan ini nyata membantu pemerintah, baik secara fisik maupun non-fisik," ucapnya.
Beasiswa untuk Santri Yatim Piatu
Menanggapi langsung permohonan bantuan dari pihak pesantren, Herman Deru mengumumkan pemberian beasiswa penuh untuk lima santri yatim piatu, sebagai bentuk kepedulian atas nama mendiang Percha Leanpuri, putrinya yang dikenal sebagai tokoh perempuan dan inspirator muda Sumsel.
Pesantren untuk Lansia: Inovasi Berbasis Kebutuhan
Pembina Ponpes Tahfizh Kiai Marogan, KH. Masagus Fauzan Yayan, SQ, mengungkapkan bahwa program Pesantren Lansia merupakan respons atas tingginya minat masyarakat, khususnya ibu-ibu usia lanjut, yang ingin belajar membaca Al-Qur’an.
"Sering ada emak-emak ingin mengaji tapi tak tahu ke mana. Sekarang mereka bisa belajar di sini tanpa harus pergi jauh," ujarnya.
KH. Fauzan Yayan juga menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian berkelanjutan dari Gubernur terhadap eksistensi dan perkembangan pesantren di Sumsel.
Mendorong Inovasi Dunia Pesantren
Kehadiran Gubernur dan peluncuran inisiatif baru ini diharapkan menjadi pemicu semangat bagi pengelola dan santri untuk terus berinovasi, sekaligus memperkuat peran pesantren sebagai pilar pendidikan moral di tengah masyarakat modern.
Acara Milad turut dihadiri para ustadz dan ustadzah pengasuh pesantren, serta tokoh masyarakat dan wali santri