KetikPos.com – Atmosfer seni dan budaya terasa begitu hangat di Gorontalo pekan ini. Penari dari berbagai penjuru Nusantara berkumpul dalam sebuah perhelatan istimewa yang berlangsung sejak 20 Juli dan akan berakhir pada 27 Juli 2025. Acara yang menjadi ruang temu lintas budaya ini bukan hanya sekadar ajang unjuk karya, tapi juga momen reflektif untuk masa depan seni tari Indonesia.
Salah satu tokoh yang turut hadir, M. Imansyah—penari asal Sumatera Selatan yang juga menjabat sebagai Ketua KASTA (Komunitas Seniman Tari) dan Ketua Komite Tari DKP—menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan ini.
"Kami sangat bersyukur bisa hadir dan berkumpul bersama maestro dari berbagai daerah. Ini bukan hanya tentang menari, tetapi tentang merawat warisan budaya yang hidup dari generasi ke generasi," ungkap Imansyah di sela-sela acara.
Menurutnya, momen langka seperti ini layak dijadikan agenda tahunan agar para seniman memiliki ruang tetap untuk berdialog, berbagi, dan tumbuh bersama. Ia juga berharap dukungan konkret dari Kementerian terkait, agar program semacam ini bisa berjalan lebih masif dan berkelanjutan.
"Kami para pelaku seni terkadang kesulitan dalam hal pembiayaan dan fasilitasi. Kalau kegiatan seperti ini didukung kementerian, dampaknya akan jauh lebih besar bagi pelestarian budaya bangsa," tambahnya.
Tak hanya menjadi ajang silaturahmi antar maestro, acara ini juga diisi dengan pertunjukan tari tradisional, diskusi budaya, dan workshop lintas daerah yang membuka wawasan tentang keragaman kekayaan seni Indonesia.
Dengan latar Gunung Tilongkabila yang megah dan semilir angin Teluk Tomini, Gorontalo menjadi panggung yang sangat tepat untuk merayakan semangat persatuan melalui gerak dan irama.
Semangat para maestro pun seolah menari dalam satu tekad: melestarikan budaya bangsa, menyatukan Indonesia lewat seni.