KetikPos.com --Di sebuah malam yang biasa di Bogor, seorang anak muda mengarahkan kamera sederhana ke langit. Bukan untuk selfie. Bukan juga untuk konten viral. Ia sedang membidik Bulan — bukan hanya sebagai objek, tapi sebagai cerita.
Dialah Bima Nasution, pria kelahiran 30 November 1999 yang kini dikenal jutaan orang bukan karena sensasi, tapi karena satu hal sederhana: ia bikin orang kembali menengok ke langit.
Dari Roti ke Rasi Bintang
Siapa sangka, Bima bukan lulusan astronomi. Ia jebolan Teknologi Pangan Sekolah Vokasi IPB. Tiga tahun di industri makanan, lalu sempat bekerja di Jepang. Tapi ternyata, yang mengenyangkan perasaannya bukan adonan roti, melainkan cahaya-cahaya dari galaksi jauh.
Sejak 2016, ia mulai menatap langit dengan serius. Lewat kamera pinjaman dan teleskop rakitan, ia mulai memotret Bulan, bintang, bahkan Galaksi Bima Sakti — yang namanya kebetulan mirip dengan dirinya. Lucu, tapi semesta sepertinya memang sudah mengarahkan jalannya.
Astronomi: Dibikin Seru, Bukan Bikin Pusing
Tahun 2023, Bima memantapkan langkah. Ia bukan cuma memotret langit — tapi mulai mengedukasi. Lewat akun TikTok dan YouTube @bims_stagram, ia membagikan konten astrofotografi, tutorial teleskop, hingga siaran langsung peristiwa langit seperti gerhana dan hujan meteor. Semuanya disampaikan dengan gaya khasnya: santai, jenaka, tapi penuh makna.
Saat livestream Gerhana Matahari ditonton lebih dari satu juta orang, Bima sadar: “Ternyata banyak yang mau belajar, asal diajak dengan cara yang asyik.”
Langit Digital & Komunitas Semesta Mini
Hingga pertengahan 2025, 1,7 juta orang mengikuti Bima di TikTok, 460 ribu di YouTube, dan 260 ribu di Instagram. Tapi lebih dari angka, yang ia bangun adalah komunitas — anak-anak sekolah, bapak-bapak iseng, sampai ibu-ibu penggemar langit malam.
Lewat gerakan seperti #JelajahiAntariksa, ia membawa teleskop ke taman kota, lapangan sekolah, dan halaman rumah. Ia ingin membuktikan: “Astronomi bukan milik ilmuwan. Ini milik semua orang yang pernah merasa kagum saat melihat bintang jatuh.”
Misi: Bikin Langit Nggak Lagi Asing
Bima tidak bercita-cita jadi selebritas langit. Ia hanya ingin satu hal: agar orang Indonesia lebih sering menengok ke atas. Karena, kata Bima:
“Di sana, kita belajar rendah hati. Kita sadar bahwa dunia bukan cuma soal kita dan masalah kita. Di atas sana, ada keindahan yang selalu setia menunggu untuk dilihat.”
Jadi malam ini, ketika notifikasi ponsel terus berdenting, mungkin kita bisa istirahat sejenak.
Matikan layar.
Nyalakan rasa kagum.
Dan menengok ke langit — seperti yang Bima ajarkan.