SATAPA Siap Sinergi dengan DKP Palembang: Momentum Kolaborasi Seni Tari Berbasis Komunitas

photo author
- Kamis, 6 November 2025 | 06:08 WIB
SATAPA Siap Sinergi dengan DKP Palembang: Momentum Kolaborasi Seni Tari Berbasis Komunitas (Dok)
SATAPA Siap Sinergi dengan DKP Palembang: Momentum Kolaborasi Seni Tari Berbasis Komunitas (Dok)

KetikPos.com, Palembang — Gedung Kesenian Palembang sore itu tampak lebih hidup dari biasanya. Suasana hangat menyelimuti ruang sekretariat Dewan Kesenian Palembang (DKP) ketika jajaran pengurus menerima kunjungan audiensi dari Komunitas Sanggar Tari Palembang (SATAPA) — wadah yang baru berdiri pada April 2025 namun telah memayungi sekitar 50 sanggar tari aktif di Kota Palembang.
Pertemuan yang berlangsung pada Sabtu (1/11) pukul 13.30 hingga 14.10 WIB itu menjadi ruang dialog strategis antara dua pihak yang sama-sama berkomitmen pada pengembangan dan pelestarian seni tari tradisional Palembang.
Momentum “Durian Jatuh” untuk DKP
Ketua DKP Kota Palembang, M. Nasir, menyambut langsung rombongan SATAPA yang dipimpin oleh Pendiri sekaligus Sekretaris, Indri.

Dalam sambutannya, Nasir menyebut pertemuan ini sebagai “durian jatuh” — sebuah ungkapan lokal yang menggambarkan kejutan menyenangkan yang datang pada waktu tepat.
“Kehadiran SATAPA adalah momentum penting bagi DKP. Komunitas ini bukan hanya punya semangat besar, tapi juga struktur dan legalitas yang jelas. Ini akan sangat membantu DKP dalam proses pendataan seniman dan penguatan ekosistem kesenian kita,” ujar Nasir yang saat menerima didampingi Sekretaris SKP, Fadly Lonardo dan Ketua Komite Musik, Mohamad.
Ia menegaskan bahwa DKP terbuka untuk kolaborasi lintas komunitas, terutama dalam bidang seni tari yang menjadi salah satu ikon budaya Palembang.
SATAPA: Wadah Solid Para Pimpinan Sanggar
Komunitas SATAPA (Sanggar Tari Palembang) dibentuk sebagai wadah koordinasi antar pimpinan sanggar. Organisasi ini tidak menerima individu, melainkan sanggar-sanggar resmi yang terdaftar dan aktif di bidang seni tari.
Didirikan pada April 2025 dan telah mengantongi akta notaris, SATAPA kini menaungi ±50 sanggar. Struktur pengurusnya terdiri dari:
Ketua: Heriyandi
Wakil Ketua: Retno
Sekretaris: Indri (pendiri)
Bendahara: Kiki Kirana
SATAPA memiliki kegiatan rutin berupa latihan bersama setiap bulan yang biasanya dilaksanakan di area Palembang Square Mall (PS Mall). Kegiatan mereka aktif dipublikasikan melalui akun Instagram resmi komunitas, yang juga berfungsi sebagai media dokumentasi dan promosi tari Palembang.
“Kami ingin sanggar-sanggar ini tidak berjalan sendiri-sendiri. SATAPA hadir untuk memperkuat solidaritas, meningkatkan profesionalitas, dan mengembangkan gerakan tari yang tetap berakar pada tradisi namun adaptif terhadap zaman,” jelas H
Dari Tari ke Data: Kolaborasi untuk Pemajuan Seni
Salah satu hasil penting dari audiensi ini adalah kesepahaman mengenai pentingnya pendataan seniman dan sanggar tari sebagai dasar kebijakan kebudayaan. SATAPA menyatakan kesiapannya membantu DKP dalam memetakan sanggar di bawah naungan mereka.
Selain itu, komunitas ini juga mendorong DKP agar menjadi fasilitator penguatan jejaring antar sanggar melalui dukungan administratif dan kelembagaan yang lebih kokoh.

SATAPA Siap Sinergi dengan DKP Palembang: Momentum Kolaborasi Seni Tari Berbasis Komunitas
SATAPA Siap Sinergi dengan DKP Palembang: Momentum Kolaborasi Seni Tari Berbasis Komunitas (Dok)

“Kami ingin kolaborasi yang tidak hanya seremonial, tapi juga berkelanjutan. Ada program pelatihan, event bersama, dan pendampingan manajemen sanggar yang nyata,” tambah Retno, Wakil Ketua SATAPA.
DKP Sambut Positif Sinergi
Dalam tanggapan resminya, DKP menilai SATAPA sebagai mitra strategis baru di bidang seni tari. Dengan basis anggota yang besar dan dukungan penuh dari para owner sanggar, komunitas ini dinilai mandiri sekaligus kredibel.
Beberapa langkah tindak lanjut yang direkomendasikan DKP meliputi:
Pemetaan ulang sanggar anggota SATAPA untuk masuk ke basis data seniman DKP.
Pembentukan tim liaison DKP–SATAPA untuk merancang kerja sama konkret dalam event kesenian daerah.
Rencana pelatihan bersama terkait koreografi, manajemen sanggar, dan pengembangan tari kreasi.
Dukungan administratif terhadap kegiatan rutin SATAPA agar sinergi berjalan berkelanjutan.
Menatap Masa Depan Tari Palembang
Audiensi ini menjadi tonggak baru hubungan antara pemerintah dan komunitas seni lokal berbasis kelembagaan sanggar. Di tengah derasnya arus modernisasi, kolaborasi DKP–SATAPA diharapkan mampu menjaga napas budaya Palembang agar tetap hidup di hati masyarakat.
“Tari bukan sekadar gerak, tapi bahasa jiwa masyarakat Palembang. Ketika sanggar-sanggar bersatu dalam satu visi, di situlah kebudayaan kita tumbuh lebih kuat,” tutup M. Nasir.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Admin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X