Ratu Sinuhun, Warna Perempuan Palembang dalam Sepekan Seni 2025

photo author
- Jumat, 7 November 2025 | 08:16 WIB
Ratu Sinuhun, Warna Perempuan Palembang dalam Sepekan Seni 2025 (Dok)
Ratu Sinuhun, Warna Perempuan Palembang dalam Sepekan Seni 2025 (Dok)

 

Ratu Sinuhun, Warna Perempuan Palembang dalam Sepekan Seni 2025

DKP Rayakan Warisan dan Kreativitas Lewat Pementasan, Pameran, dan Literasi Budaya

KetikPos.com, Palembang — Di tengah semarak Taman Budaya Sriwijaya, aroma cat, suara gamelan, dan tawa anak-anak berbaur menjadi satu. Spanduk besar bertuliskan “Sepekan Seni 2025 — Mengenal Ratu Sinuhun: Tokoh Perempuan Palembang Lewat Pertunjukan Seni dan Budaya” menyambut pengunjung.
Di sinilah, Dewan Kesenian Palembang (DKP) menghidupkan kembali semangat kesenian kota tua di tepi Sungai Musi. Selama lima hari penuh, dari pagi hingga malam, para seniman dari enam komite — musik, tari, teater, seni rupa, film, dan sastra — bersatu dalam satu tema besar: menyapa sejarah, menyalakan kembali kebanggaan Palembang.

Kesenian Sebagai Cermin Jiwa Palembang
Kesenian adalah denyut kehidupan. Ia bukan hanya hiburan, tetapi cerminan estetika dan nilai-nilai manusia. Pandangan ini menjadi landasan DKP dalam menggelar Sepekan Seni.
“Seni membentuk manusia, membangun karakter, dan merekatkan kebudayaan. Karena itu, DKP berkomitmen menjaga dan mengembangkan potensi seni di Palembang,” ujar Ketua DKP, M. Nasir, didampingi Sekretaris Faldy Lonardo.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari tradisi Sepekan Seni yang rutin digelar DKP, namun tahun ini menghadirkan napas baru: Ratu Sinuhun, sosok perempuan Palembang yang bijak, kuat, dan menjadi simbol kearifan lokal.

 

Rapat persiapan pekan seni di Dinas Kebudayaan Palembang
Rapat persiapan pekan seni di Dinas Kebudayaan Palembang (Dok)

Ratu Sinuhun: Dari Legenda ke   Seni
Tema Ratu Sinuhun dipilih bukan sekadar penghormatan, melainkan upaya menghadirkan kembali sosok perempuan Palembang yang telah memberi warna dalam sejarah lokal.
Melalui literasi sejarah, karya seni rupa, pertunjukan tari, musik etnis, hingga pameran motif songket dan tenun khas Palembang, karakter Ratu Sinuhun dihidupkan dalam berbagai medium.
“Kami ingin masyarakat mengenal Ratu Sinuhun bukan hanya sebagai nama, tapi sebagai simbol keteguhan perempuan Palembang,” ujar Cheirman, Ketua Panitia Pelaksana, yang didampingi Sekretaris Irfan Kurniawan.
Pementasan tari bertema “Ratu Sinuhun dan Warna Musi” menjadi salah satu sajian utama. Diiringi musik etnik dan puisi tradisional, kisahnya diinterpretasikan sebagai perjalanan perempuan yang menjaga harmoni antara manusia, alam, dan budaya.

Sungai Musi dan Inspirasi dari Kehidupan
Selain menampilkan kisah tokoh legendaris, Sepekan Seni juga menggali inspirasi dari kehidupan di sekitar Sungai Musi — nadi peradaban Palembang.
Melalui karya-karya seni rupa, seniman menggambarkan bagaimana masyarakat tepi sungai menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, tanpa kehilangan identitas.
“Seni di Palembang selalu punya hubungan spiritual dengan sungai. Ia menjadi saksi perubahan dan sumber inspirasi yang tak pernah kering,” tutur Nasir.

Pentas, Pameran, dan Dialog Budaya
Rangkaian kegiatan Sepekan Seni 2025 meliputi:
Pameran seni rupa dan wastra tradisi Palembang
Pertunjukan tari dan musik etnis bertema Ratu Sinuhun
Lomba mewarnai Ratu Sinuhun untuk anak-anak
Pementasan teater dan pembacaan puisi lokal
Workshop seni dan diskusi publik tentang iklim berkesenian di Palembang
Selain itu, DKP juga mengadakan forum seniman lintas generasi untuk membahas Peraturan Daerah (Perda) Pemajuan Kesenian yang kini tengah digodok di DPRD Palembang — sebuah langkah nyata agar kesenian mendapat ruang kebijakan yang berkelanjutan.

Dukungan Pemerintah: Seni untuk Semua
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang, H. Sulaiman Amin, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari upaya pelestarian warisan budaya.
“Sepekan Seni tidak hanya mendukung pengusulan Ratu Sinuhun sebagai Pahlawan Nasional, tetapi juga melestarikan seni tradisi dan memberi ruang bagi seniman untuk berkreasi. Seni harus hidup di tengah masyarakat, bukan di ruang museum,” katanya.

Pekan seni 2025
Pekan seni 2025 (Dok)

Menumbuhkan Rasa, Membangun Identitas
Melalui Sepekan Seni, DKP menegaskan lima tujuan utama:
Menjadi wadah ekspresi dan kreativitas seniman Palembang.
Memberikan apresiasi dan edukasi seni bagi masyarakat.
Memperkuat identitas budaya Palembang.
Mempromosikan seni dan budaya lokal ke khalayak luas.
Mendorong Ratu Sinuhun menuju pengakuan sebagai Pahlawan Nasional.

Merayakan Warisan, Menyulam Masa Depan
Di tengah sorotan lampu panggung, anak-anak menari dengan kostum warna merah dan emas, menggambarkan kejayaan masa lalu Palembang. Musik tanjidor berpadu dengan suara biola modern—menyimbolkan pertemuan antara tradisi dan inovasi.
Inilah wajah baru Palembang: kota yang tak hanya menjaga warisan, tetapi juga berani menafsirkannya ulang.
“Kesenian adalah denyut kota,” ujar M. Nasir menutup acara pembukaan. “Lewat Sepekan Seni, kita ingin Palembang berdenyut lebih kuat—dengan warna, karya, dan semangat Ratu Sinuhun.”

Tidak Sekedar Kenangan
Sepekan Seni 2025 bukan hanya panggung pertunjukan, tetapi juga panggung kesadaran: bahwa warisan budaya Palembang tidak boleh sekadar dikenang, melainkan harus dihidupkan kembali lewat tangan para seniman dan hati masyarakatnya sendiri.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Admin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X