Ayah Sahilin, Muhammad Saleh, Pernah jadi Tentara zaman Jepang

photo author
DNU
- Sabtu, 25 Februari 2023 | 08:58 WIB
Sahilin telah tutup usia. Karyanya selalu abadi dan dikenang. Ayahnya,  yang pernah jadi tentara musik Jepang telah memberikan ilmu bermusik. (tangkapan layar youtube)
Sahilin telah tutup usia. Karyanya selalu abadi dan dikenang. Ayahnya, yang pernah jadi tentara musik Jepang telah memberikan ilmu bermusik. (tangkapan layar youtube)

KetikPos.com -- Bakat seni almarhum Sahilin didapat dari ayahnya, Muhammad Saleh, seorang petani karet yang pernah menjadi tentara musik untuk Jepang.

Pemberian gitar ayahnya menjadi kenangan yang tidak terlupakan karena dari sinilah dia mulai tertarik menembang. Sejak itulah, saat orang tuanya pergi ke kebun menyadap getah karet, dia menghibur diri dengan bermain gitar.

”Sejak bisa main gitar itulah saya bisa nembang lagu. Terkadang ayah saya main gitar dan saya yang bernyanyi,” kata anak kedua dari sembilan bersaudara ini, mengenang.

Dalam setiap pementasan, dan sejak dikenal luas sebagai pelantun lagu-lagu daerah tahun 1974, dia hampir selalu didampingi pedendang perempuan.

Dari sekian banyak rekan duetnya, yang paling lama adalah Siti Rohmah yang menemaninya sejak 1972 sampai sekarang. Nama lainnya antara lain Robama, Layani, Zainab, Solbani, Ridaw, Chadijah, dan Cik Misah.

Petikan gitarnya yang monoton namun jernih dan unik, membuat banyak penonton terkesima. Walapun masih berada di pinggiran, belakangan Kesenian Batanghari Sembilan berhasil mencuri simpati kalangan anak muda. Mereka tidak lagi menempatkan seni ini sebagai jenis seni kampungan.

“Walaupun aransemen dan syairnya sederhana, justru itulah daya tariknya. Di tengah maraknya berbagai kesenian instan saat ini, kesenian daerah ini masih menarik,” ujar Andi Liso, seorang musisi muda di Palembang.

“Saya terinspirasi dari Sahilin yang menjadi maestro,” tambah Randi Putra Ramadan, seorang pemusik milenial yang basicnya pemain Dulmuluk, namun kemudian menguasai petikan irama batanghari sembilan.

Kini Sahilin telah menghadap Yang Mahakuasa. Maestro Gitar Sembilan dari Joop Ave ditinggalkan dalam nestapa. Penghargaan telah diterimanya berkat konsistesi dan keseriusannya bermusik. Lagu Bujang Buntu dan Kaos Lampu adalah diantara karyanya yang kini tetap abadi.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X