Ketikpos.com-- Ogoh-ogoh dan Nyepi, identik dengan Bali. Solo, bagaimana ya kalau diramaikan dengan ogoh-ogoh saat menyambut Nyepi?
Seperti dilansir dari Orbitindonesia.com, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka dan putranya Jan Ethes Srinarendra mengenakan pakaian khas adat Bali berwana putih dan ikat kepala sewaktu membuka dan mengikuti kirab Ogoh Ogoh menyambut hari raya Nyepi di Kota Surakarta atau Solo, Sabtu (18/3/2023).
Dilihat dari video kanal youtube @Seputar Surakarta, Gibran Rakabuming Raka didampingi oleh Bupati Jembrana (Bali), I Nengah Tamba yang sengaja datang ke Solo untuk ikut mendukung kirab Ogoh Ogoh dan Nyepi.
Sebelum mengikuti kirab yang berlangsung meriah, Gibran Rakabuming Raka dan Jan Ethes menerima hadiah replika Ogoh Ogoh dari umat Hindu sebagai rasa terima kasih mereka kepada Pemerintah Kota Solo dan warganya yang mendukung berlangsungnya kirab Ogoh Ogoh.
Baca Juga: Lestarikan Budaya, Gibran Berkolaborasi dengan Puromangkunegaran
Usai membuka peserta kirab, Gibran dan Jan Ethes berjalan kaki mengiktui rombongan kirab yang dimulai dari titik pemberangkatan di depan Balikota Surakarta.
Warga lokal pun berjejer berdesakan di sepanjang jalan untuk melihat kirab Ogoh Ogoh yang laksana event keagamaan Hindu seperti yang berlangsung di Bali.
Pemuka agama Hindu berpakaian putih berada di barisan depan kirab, disusul oleh kaum perempuan berkebaya kuning dan kain jarik merah sambil membawa sesaji di belakangnya.
Kirab Ogoh Ogoh bertambah meriah dengan suara gamelan khas Bali dan dibarengi juga oleh seni budaya Jawa seperti jarang kepang atau kuda lumping.
Baca Juga: Wisata Halal Cukup Menjanjikan, Menparekraf Dorong Wisata Halal Lebih Kreatif
Jalan protokol di depan Balaikota Solo berubah menjadi pegelaran wisata yang menggerakan kegiatan ekonomi.
Seperti terlihat di unggahan Instagram @Gibran_rakabuming, untuk pertama kalinya, Kota Solo menggelar GEBYAR SENI TAHUN BARU SAKA 1945/2023 Kirab Seni Budaya dan Ogoh-Ogoh.
Sabtu, 18 Maret 2023
Pukul 15.00 WIB
Plaza Balaikota Solo
Seluruh rangkaian acara ini ingin menyampaikan pesan bagaimana Kota Solo sebagai rumah yang nyaman bagi para warganya, tanpa terkecuali. Ia adalah rumah bagi kenangan baik yang akan terus tumbuh bagi generasi ke generasi.
Kirab Budaya ini tak sekadar akan menjadi festival yang semarak dan berdaya pikat bagi wisatawan datang ke Solo, namun juga sebagai upaya untuk menjunjung toleransi dan merawat kebersamaan.