pariwisata-kebudayaan

Wayang Palembang, Hidup Segan Mati Tak Mau

DNU
Jumat, 15 Desember 2023 | 06:35 WIB
upaya revitalisasi wayang palembang yang hampir punah (dok)

KetikPos.com -- Nasib Wayang Palembang mendera dalang satu-satunya, Kgs Wirawan Rusdi.

Pendapatan yang tak mencukupi kebutuhan membuatnya gamang. "Mau diteruskan, perut tak bisa kompromi. Mau dihentikan, ini warisan keluarga," ujarnya dalam Workshop dan Semiloka Revitalisasi Wayang Palembang yang dimotori Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VI Sumsel, Rabu (13/12/2023) di Palembang.

Meski mengalami kesulitan, Ki Agus Wirawan Rusdi mengambil tanggung jawab untuk melanjutkan warisan ayahnya, menghidupkan kembali wayang kulit Palembang pada tahun 2004. Artikel ini mendalam tentang komitmen individu seperti Wirawan dan pentingnya dukungan komunitas sebagai kunci bagi keberlanjutan eksistensi harta budaya yang bernilai tinggi ini. Melalui upaya bersama, diharapkan wayang kulit Palembang dapat terus mempesona dan menginspirasi generasi mendatang.

Baca Juga: Wayang dan Gamelan Jadi Media Pembelajaran Luar Negeri, Ternyata Negara Ini Cukup Meminati

Eksistensi wayang kulit Palembang kini menghadapi ancaman kepunahan, dan Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin, dengan tegas menyuarakan harapannya agar seni budaya ini dapat tetap lestari.

Dalam konteks ini, Sultan Mahmud Badaruddin menyoroti urgensi mempromosikan wayang kulit Palembang di kalangan generasi muda, mengambil contoh inspiratif dari kesuksesan Upin dan Ipin dalam menarik minat anak-anak terhadap wayang.

Kristanto Januardi, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VI Sumsel, memberikan penghargaan atas upaya nyata Ki Agus Wirawan dalam melestarikan wayang kulit Palembang. Ia berharap dukungan keuangan untuk kebudayaan dapat meningkat, memberikan kesempatan kepada para seniman untuk tampil secara luas dan mendukung pelestarian warisan budaya.

Baca Juga: Gedung Kesenian Palembang Hidupkan Gairah Berkesenian

Dewan Pakar Sekretariat Nasional Wayang Indonesia, Amin Prabowo, mendorong terus menerusnya kreasi seni agar wayang kulit Palembang tetap menjadi pertunjukan budaya yang menarik dan sarat akan tuntunan. Dalang Ki Agus Wirawan Rusdi berbagi kisah inspiratif tentang kebangkitan wayang Palembang, menilik masa jayanya pada tahun 1950-an hingga menghadapi tantangan dalam beberapa dekade terakhir.

Vebri Alintani, budayawan Palembang mengungkapkan perlunya dipertegas bagaimana konsep pelestarian wayang Palembang. "Bisa dilakukan pelestarian dengan mengindahkan pakem yang ada. Atau, mempertahankan pakem  yang ada, lalu melahirkan wayang Palembang versi lainnya yang bisa dinikmati dan akrab dengan kalangan milenial," ujarnya dalam workshop yang dimoderatori oleh Wanda Lesmana.

Baca Juga: Jonhar Saad: Dulmuluk Diawali Ritual Sesajen

Salah satu rekomendasi yang segera bisa direalisasikan adalah mengisi Gedung Kesenian Palembang dengan penjadwalan tampilnya Wayang Palembang dengan waktu yang cukup bisa menjadi pilihan hiburan bagi warga Palembang dan wisatawan.

"Bisa sebulan sekali atau sebulan dua kali, teragendakan bersama seni-seni lainnya. Dan tentunya berharap ada kerjasama dan kemitraan dengan Dewan Kesenian Palembang, Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisatam Dinas Pendidikan dan stake holder lainnya," tambah, Kms Ari Panji. 

.  

Tags

Terkini