pariwisata-kebudayaan

Gotong Royong dan Patungan Peringati Pertempuran Lima Hari Lima Malam 2024 di Palembang

DNU
Selasa, 2 Januari 2024 | 03:56 WIB
Pawai Peringatan Perang Lima Hari Lima Malam (dok)

Menurut Vebri, kedepan kegiatan ini akan dibuat seperti karnaval kendaraan dan orang dimana jauh hari di garap
hadiahnya , dimana dia terinspirasi dengan karnaval bregodo (Brigadir) di Yogyakarta dengan mengkreasi barisan-barisan
tentara dengan ragam kreativitas baik pakaian dan kendaraan yang berbaris.

“Mudah-mudahan, ini bisa menjadi rutin, agenda rutin dan diperingati dan menjadi agenda wisata kita. Jadi setiap
tanggal 1 Januari orang ke Palembang untuk melihat karnaval ini,” katanya.

Vebri mengaku pihaknya tadinya kegiatan ini bisa dihadiri Pangdam II Sriwijaya, Pj Gubernur Sumsel, Pj Walikota
Palembang dan Kapolda Sumsel langsung.

“Tahun ini 2023 sejak November November saya sudah buat surat Ke Gubernur Sumsel, Kodam II Sriwijaya, Polda Sumsel dan Walikota Palembang, satu bulan kemudian saya ketemu pak Darmawan, saya katakan kalau surat kita belum ada respon kecuali dari pihak Gubernur, memang ada yang telepon mau berapa orang yang beraudiensi selebihnya tidak. Dari Kapolda juga ada telpon beberapa orang, selebihnya belum," paparnya.

Baca Juga: Tahun 2023,KAI Divre III Palembang Salurkan 1 Milyar Rupiah Bantuan CSR

"Nah, saya tidak paham apakah kalimat Pertempuran 5 Hari 5 Malam itu tidak menyentuh perasaan bapak Pangdam atau bapak yang mengurus surat itu atau bagaimana, saya tidak paham," tambahnya.

"Yang saya rasakan betul, kalimat Pertempuran Lima Hari Lima Malam itu “tersentuh” oleh rakyat, “tersentuh” oleh masyarakat Palembang. Tetapi para pemimpin, sepertinya belumnya atau suara kita belum sampai kesana. Saya tidak paham,” kata Vebri yang juga seorang seniman Palembang .

Dia berharap tahun depan pihaknya masih berharap ada kehadiran Gubernur Sumsel, Pangdam II Sriwijaya, Kapolda Sumsel, Walikota Palembang dan pihak lain yang berkompeten dan berwenang.

Baca Juga: Sandiaga Uno: Kita Wakafkan Ganjar-Mahfud Untuk Indonesia

“Kalau bicara dalam memperingati, menurut undang-undang kewajiban itu ada pada pemerintah bukan pada rakyat. Tetapi hari ini masyarakat merasa wajib melakukan ini. Kami tetap husnudzon dengan Pemerintah Provinsi, Gubernur, Pangdam II Sriwijaya, dan Kapolda. Seharusnya, orang-orang berkompeten di sana bisa menyampaikan kepada bapak–bapak pemimpin kita itu,” katanya.

Peringatan kemarin diikuti komunitas sepeda ontel, Vespa, Jeep, Baja, dan komunitas lainnya. Semangat tak melunturkan keinginan menghargai jasa para pahlawan yangtekah gugur dalam pertempuran lima hari lima malam.

Halaman:

Tags

Terkini