Sugus, minuman bersoda yang diproduksi oleh PT Djarum Emas Unggul, mencitrakan elegansi di tengah kepopuleran minuman bersoda lainnya.
Berlokasi di KM 8 Palembang, pabrik ini menghasilkan Sugus dalam beberapa varian warna yang memukau, seperti orange, merah, dan hijau.
Sugus menjadi minuman berkelas yang diikat lusinan dan menjadi favorit masyarakat, terutama saat perayaan lebaran.
Baca Juga: Yuk Bikin Kapal Selam
Namun, seperti Saparela, Sugus juga menghadapi tantangan pada awal tahun 2000-an. Persaingan dengan minuman impor dan masalah internal perusahaan menyebabkan meredupnya popularitas Sugus di pasar Palembang.
Meski begitu, kenangan akan keunikan rasa dan penampilan Sugus tetap hidup dalam ingatan mereka yang pernah menikmatinya.
Es Hoya: Minuman Rakyat yang Meriah di Era 1990-an
Es Hoya, minuman bersoda yang ramah kantong, menyemarakkan keseharian masyarakat Palembang di awal tahun 1990-an.
Baca Juga: Jembatan Ampera Palembang: Melintasi Sejarah Penghubung Sungai Musi dengan Megah dan Elegan
Dengan harga yang terjangkau, Rp 500,- per botol atau dengan menukarkan botol kosong, Es Hoya menjadi minuman yang menyegarkan dan ramah di kantong.
Tersedia dalam berbagai varian warna seperti merah, orange, hijau, unggu, dan coklat, Es Hoya menjadi teman setia masyarakat Palembang, terutama ketika dinikmati bersama hidangan khas Palembang seperti pempek, tekwan, model, dan lainnya.
Sayangnya, pada sekitar tahun 1997-1998, Es Hoya menghilang dari peredaran tanpa dokumentasi yang jelas.
Baca Juga: Monumen Perjuangan Rakyat Palembang: Menelusuri Jejak Heroisme Perang Lima Hari Lima Malam
Meskipun tak ada bukti tertulis untuk mengenang produk ini, masyarakat Palembang yang pernah menikmati Es Hoya pasti menyimpan kenangan manis tentang minuman ini.
Nostalgia terhadap minuman bersoda ini bukan hanya tentang rasa, melainkan juga sebuah perjalanan melalui waktu yang mengingatkan kita akan indahnya masa lalu Palembang.