pariwisata-kebudayaan

Gunung Tangkuban Parahu: Pesona dan Sejarah Aktivitas Vulkaniknya

DNU
Jumat, 12 Januari 2024 | 08:19 WIB
destinasi vulkanik Tangkuban Parahu (dok)

KetikPos.com -- Gunung Tangkuban Parahu, sebuah keindahan alam yang menjulang tinggi di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Indonesia, menarik perhatian wisatawan dengan pemandangan spektakuler dan sejarah vulkaniknya yang menakjubkan.

Dengan ketinggian mencapai 2.084 meter di atas permukaan laut, gunung ini merupakan salah satu destinasi wisata populer sekitar 20 km ke utara Kota Bandung.

Bentuk dan Jenis Batuan

Gunung Tangkuban Parahu memiliki bentuk Stratovulcano, sebuah gunung berapi yang memiliki kerucut tajam dan terbentuk oleh lapisan material vulkanik yang berbeda.

Baca Juga: Paris: Kota Cinta yang Abadi - Eksplorasi Destinasi Wisata yang Menakjubkan

Pusat erupsi gunung ini berpindah dari timur ke barat, menciptakan keunikan dalam struktur geologisnya.

Saat letusan terjadi, gunung ini mengeluarkan jenis batuan utama berupa lava dan sulfur, dengan mineral sulfur belerang sebagai salah satu hasil letusan.

Saat gunung dalam keadaan tidak aktif, uap belerang sering kali menjadi tanda khas di sekitarnya.

Kawasan Hutan dan Pengelolaan

Gunung Tangkuban Parahu memancarkan keindahan alamnya melalui kawasan hutan yang beragam.

Kawasan tersebut mencakup hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Rimbunnya pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya menambah pesona alam Gunung Tangkuban Parahu.

Pengelolaan daerah ini dilakukan oleh Perum Perhutanan, yang berperan penting dalam menjaga kelestarian alam dan memastikan keseimbangan ekosistem di sekitar gunung.

Baca Juga: Menelusuri Keindahan Gunung Dempo: Permata Tersembunyi di Sumatera Selatan

Suhu rata-rata harian di Gunung Tangkuban Parahu menunjukkan variasi, dengan 17°C pada siang hari dan 2°C pada malam hari.

Sejarah Pembentukan dan Letusan

Gunung Tangkuban Parahu terbentuk sekitar 125.000 tahun lalu di Kaldera Sunda.

Halaman:

Tags

Terkini