KetikPos.com - Aryaduta Hotels Pekanbaru meluncurkan kampaye terbaru "Tjakap Djiwa", yang menawarkan konsep staycation dengan fokus pada kesehatan fisik, mental, dan spiritual.
Inisiatif ini melibatkan 10 properti, termasuk Imperial Klub Golf dan Aryaduta Country Club, yang menyediakan aktivitas kesehatan holistik untuk memperkaya pengalaman tamu.
Nama "Tjakap Djiwa" sendiri mengandung makna mendalam, berasal dari bahasa Indonesia, dengan "Cakap" yang menggambarkan kekuatan, keunggulan, dan kecerdasan, sementara "Jiwa" merujuk pada dimensi jiwa dan pikiran. Ini sejalan dengan pepatah, "Tubuh yang sehat terletak di dalam pikiran yang sehat.”
Baca Juga: Kiai Muara Ogan: Melanjutkan Cahaya Islam di Bumi Palembang
Mulai dari Januari hingga April 2024, para tamu memiliki peluang unik untuk menjelajahi serangkaian aktivitas kesehatan holistik yang melibatkan pilihan kuliner sehat, program kebugaran, dan perawatan spa yang meremajakan.
Pendekatan komprehensif ini bertujuan untuk merangkum esensi holistik kehidupan Indonesia, menciptakan surga bagi para tamu yang tidak hanya mencari liburan yang menyenangkan, tetapi juga berkualitas tinggi dan berorientasi pada kesehatan.
Baca Juga: Kamsul A Harla: Pencipta Ya Samman dan Perjalanan Popularitasnya
Arthur Situmeang, Group Director of Marketing and Communications di Aryaduta Hotels, dengan antusias menggambarkan Tjakap Djiwa sebagai lebih dari sekadar tempat menginap.
"Ini adalah destinasi di mana tamu dapat memelihara kesejahteraan dan kesehatan, serta merasakan kehadiran dalam komunitas yang lebih sehat dan bahagia,"kata Arthur Situmeang kepada wartawan, pada Jumat (12/01/24).
Baca Juga: Masjid Ki Merogan: Pesona Sejarah dan Pintu Masuk Melihat Masa Lalu
Aryaduta Pekanbaru, sebagai destinasi keluarga yang dikenal dengan pengalaman hangat, bangga mempersembahkan program kesehatan inovatif sebagai bentuk komitmen terhadap kesejahteraan para tamu yang dihormati.
Program Wellness ini, dipandu oleh visi Beben Subekti, General Manager Aryaduta Pekanbaru, menandakan langkah maju dalam mendefinisikan kembali standar keramahtamahan mewah.
Baca Juga: Desa Wisata Pronojiwo di Lumajang, Jawa Timur: Keindahan Alam dan Kearifan Lokal
Beberapa aspek menarik dari Program Kesehatan melibatkan:-
Ruang Kesejahteraan Holistik: Menyediakan jalur jogging, pusat kebugaran, dan area yoga untuk meremajakan tamu, mengundang mereka untuk memulai perjalanan penemuan jati diri dan revitalisasi.
Tags
Artikel Terkait
-
Menikmati Keunikan Castello Subang: Benteng Kremlin Moskow di Tengah Kabupaten Subang
-
Keunikan Wisata Tangkuban Parahu Membuatnya Populer
-
Martabak: Jejak Sejarah Kuliner Nusantara yang Menggoda Selera
-
Desa Wisata Pronojiwo di Lumajang, Jawa Timur: Keindahan Alam dan Kearifan Lokal
-
Masjid Ki Merogan: Pesona Sejarah dan Pintu Masuk Melihat Masa Lalu
-
Kamsul A Harla: Pencipta "Ya Samman" dan Perjalanan Popularitasnya
-
Kiai Muara Ogan: Melanjutkan Cahaya Islam di Bumi Palembang
Terkini
Teater, Tawa, dan Puisi Bertemu: “Gadis Setengah Zaman” Siap Menggugah Panggung Palembang
Minggu, 21 Desember 2025 | 09:38 WIBKetika Dongeng Bertemu Dulmuluk: Panggung Kolaborasi, Suara Para Pendongeng
Minggu, 21 Desember 2025 | 09:19 WIBSumatra Tak Lagi Diam: Doa, Puisi, dan Perlawanan Menggema dari Kambang Iwak
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:25 WIBIswati Fersida, Perempuan yang Menolak Membiarkan Keroncong Palembang Mati
Kamis, 18 Desember 2025 | 09:10 WIBDongeng Rempah Warnai Pagi Keluarga Palembang di FDII Main Riang Roadshow 2025
Kamis, 18 Desember 2025 | 09:04 WIBPerjuangan Ismiyati Menembus Jepang: Antara Kerja di Rumah Sakit dan Kreativitas Digital
Senin, 15 Desember 2025 | 23:50 WIBAnak-Anak Berprestasi Ramaikan Lomba Mewarnai dan Pameran Lukisan di Festival Warna dan Budaya Anak Negeri
Senin, 15 Desember 2025 | 15:24 WIBFestival Warna dan Budaya Anak Negeri Meriah di Transmart
Senin, 15 Desember 2025 | 12:33 WIBSamsara, Ketika Cinta, Kasta, dan Takdir Bertemu dalam Sunyi
Senin, 15 Desember 2025 | 05:57 WIBBedah Musik Daerah Sumsel 2025: Saat Generasi Muda Menantang Lagu Daerah Bernuansa Metal
Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:42 WIBBedah Musik Daerah Sumsel 2025: Saat Generasi Muda Menantang Lagu Daerah Bernuansa Metal
Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:41 WIB“Saat Musik Daerah Kembali Bernapas: Bedah Musik Sumsel 2025 di Bucin Cafe”
Kamis, 11 Desember 2025 | 07:45 WIBKetika Suara Benteng Memanggil: Zuriat Kesultanan, Budayawan, dan Pangdam II/Sriwijaya Bertemu dalam Senyap Kekhawatiran Atas Masa Depan BKB
Rabu, 10 Desember 2025 | 20:26 WIBKemen Ekraf Delegasikan AKKSI Sumsel untuk Pembinaan Kreator Konten di Sumatera Selatan
Rabu, 10 Desember 2025 | 20:18 WIBKetika Panggung Belajar Menutup Tirai: Cerita 23 Mahasiswa Magang yang Pulang Membawa Seni dari DKP**
Rabu, 10 Desember 2025 | 11:53 WIBLegenda Dongeng Palembang, Kak Inug, Luncurkan "Teras Dongeng": Wadah Baru Asah Percaya Diri Anak Lewat Seni Peran
Selasa, 9 Desember 2025 | 12:58 WIBMenyusuri Jejak Musikal Sang Maestro Batanghari Sembilan
Selasa, 9 Desember 2025 | 12:49 WIBKawan Lamo Diback Up BPK Wilayah VI: Bedah Lagu Daerah Sumsel Hadirkan Cara Baru Merawat Ingatan Kolektif
Senin, 8 Desember 2025 | 18:52 WIBKetika Nusantara Menari di Jakarta: LTKN #3 Jadi Panggung Persatuan Budaya
Senin, 8 Desember 2025 | 16:56 WIBFestival Dongeng Internasional 2025 Hadir di Palembang, Angkat Tema “Kisah Rempah”
Minggu, 7 Desember 2025 | 08:47 WIB -