KetikPos.com -- Perkawinan di Palembang bukan hanya sekadar acara formal, tetapi sebuah perayaan yang kaya akan makna dan keindahan tradisional.
Dengan akar budaya yang dalam, setiap tahapan pernikahan di Palembang diwarnai oleh tradisi yang unik dan sarat dengan simbolisme.
Mari kita telaah lebih lanjut beberapa tradisi perkawinan yang melekat dalam budaya Palembang.
Tepung Tawar: Simbol Kesucian dan Berkah
Tepung tawar menjadi bagian penting dari upacara pernikahan di Palembang.
Pada saat ini, pengantin wanita dan pria akan diberi tepung tawar oleh orang tua atau sesepuh sebagai simbol kesucian dan berkah.
Tepung ini melambangkan kebersihan hati dan pikiran mereka saat memasuki kehidupan pernikahan.
Seserah: Pemberian Simbolis sebagai Tanda Keharmonisan
Seserah adalah tradisi di mana kedua belah pihak keluarga pengantin saling memberikan sejumlah barang yang dianggap berharga.
Ini mencakup pakaian adat, perhiasan, dan barang-barang lainnya. Tradisi ini melambangkan keharmonisan dan persatuan dua keluarga yang akan bergabung melalui pernikahan.
Mapaccing: Ritual Pencarian Air Suci
Sebelum akad nikah, ada tradisi yang disebut mapaccing, di mana pengantin wanita dan pengantin pria harus mencari air suci.
Ini dilakukan untuk membersihkan diri dan mendapatkan berkah sebelum memasuki kehidupan berumah tangga.
Air yang ditemukan kemudian digunakan untuk mandi bersama setelah akad nikah.
Mappasikarakan: Berbagi Makanan dengan Masyarakat
Setelah akad nikah, dilakukan tradisi mappasikarakan, di mana pengantin memberikan makanan kepada masyarakat sekitar.
Ini adalah bentuk berbagi kebahagiaan dan keberkahan dengan orang-orang di sekitar mereka.
Makanan yang dibagikan biasanya berupa makanan tradisional khas Palembang.