pariwisata-kebudayaan

Perkawinan Wong Palembang, Sarat Adat dan Religi

DNU
Selasa, 16 Januari 2024 | 07:45 WIB
Perkawinan wong Palembang sarat adat dan religi (dok)

KetikPos.com -- Pernikahan adat di Palembang memang mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi yang kaya, terutama karena perpaduan unsur-unsur budaya Melayu, Jawa, dan lainnya.

Meskipun beberapa tahapan tradisional seperti Madik (pendekatan) dan Menyenggung (tanda keseriusan keluarga besar pria) telah mulai ditinggalkan, pernikahan adat di Palembang masih tetap sarat dengan nilai-nilai adat dan religi.

Berikut adalah penjelasan lebih mendalam mengenai beberapa tahapan dan detail tradisi perkawinan wong Palembang:

Baca Juga: Pantauan Pengantin, Tradisi dan Hidangan Khas Lahat

Madik dan Menyenggung: Perubahan dalam Pendekatan Pernikahan

Meskipun prosesi Madik (pendekatan) dan Menyenggung (tanda keseriusan keluarga besar pria) mulai ditinggalkan, hal ini mencerminkan pergeseran pandangan generasi muda yang lebih memilih untuk berpacaran tanpa campur tangan keluarga.

Pendekatan yang lebih individual dan mandiri menjadi pilihan utama, di mana pasangan sendiri yang melakukan pendekatan sebelum memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan.

Berasan: Pertemuan Keluarga Besar

Prosesi Berasan, yang merupakan pertemuan antara dua keluarga besar, menjadi langkah awal dalam menetapkan persyaratan pernikahan.

Baca Juga: Pernikahan Adat Palembang: Dari Milih Calon Sampai Munggah

Di sini, baik secara adat maupun agama, diputuskan mahar atau mas kawin, dan kesepakatan mengenai tata cara pernikahan.

Mutuske Kato: Penetapan Hari Pernikahan

Pada acara Mutuske Kato, kedua keluarga membuat keputusan mengenai berbagai aspek pernikahan, termasuk penentuan tanggal-tanggal penting seperti Hari Nganterke Belanjo, Hari Pernikahan, dan lainnya.

Dalam suasana yang penuh pantun, persiapan pernikahan secara rinci mulai disusun.

Nganterke Belanjo: Persiapan Pesta dan Serah-Serahan

Acara Nganterke Belanjo menjadi momen di mana persiapan belanja dan serah-serahan dilakukan sebagai bagian dari persiapan pesta. Uang belanja dimasukkan dalam ponjen kuning bersama dengan kebutuhan pesta seperti gula pasir, tepung terigu, telur itik, dan sebagainya.

Persiapan Menjelang Akad Nikah: Ritual Kebersihan dan Kecantikan

Sebelum akad nikah, calon pengantin melibatkan diri dalam beberapa ritual kebersihan dan kecantikan seperti Betangas, Bebedak, dan Bepacar. Ritual ini tidak hanya menunjukkan perhatian terhadap penampilan, tetapi juga dianggap memiliki makna magis untuk kesuburan dan kebahagiaan dalam pernikahan.

Baca Juga: Kawin Lari di Palembang: Antara Cinta dan Realitas Sosial

Halaman:

Tags

Terkini