pariwisata-kebudayaan

HAR, dari Pembersih Cerobong Asap Pertamina Coba Bikin Martabak

DNU
Selasa, 16 Januari 2024 | 09:39 WIB
Martabak HAR menggoda selera (tangkapan layar instagram @mamasagamika)

Keberhasilan martabak buatannya membuatnya membuka empat outlet lagi, dan sejauh ini telah ada sembilan outlet Martabak HAR yang dikelola oleh keluarga HAR di Palembang.

Martabak HAR bukan sekadar hidangan lezat, tetapi juga telah menjadi merek dagang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM.

Penting untuk dicatat bahwa nama HAR hanya dapat digunakan oleh garis keturunan HAR, menjaga identitas dan kualitas produk.

Baca Juga: Roemah Kentang 1908: Dari Rumah Angker Menjadi Surga Kuliner Instagenic di Bandung

Dalam perkembangannya, martabak HAR bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga mewakili suatu gaya hidup kuliner di Palembang.

Generasi ketiga dari keluarga HAR, yang diwakili oleh Rudy HAR, kini mengelola bisnis kuliner ini.

Mereka menyadari pentingnya beradaptasi dengan tren dan selera konsumen, khususnya kalangan muda.

Oleh karena itu, mereka melakukan renovasi outlet dengan konsep modern vintage dan mengintegrasikan layanan online untuk menjangkau lebih banyak konsumen.

Tak hanya sukses dalam bisnis, keluarga HAR juga menjunjung tinggi nilai sosial.

Setiap Jumat, HAR menggelar tradisi sedekah dengan menyediakan makanan prasmanan bagi mereka yang membutuhkan di rumahnya.

Pada bulan Ramadhan, keluarga HAR juga terlibat dalam aksi sosial dengan memberikan bantuan kepada orang-orang kurang mampu.

Baca Juga: Panduan Wisata Kuliner di Kota-kota Populer

Sejarah panjang Martabak HAR bukan hanya menandai keberhasilan bisnis kuliner, tetapi juga menggambarkan semangat dan dedikasi seorang pendatang yang mampu membangun sesuatu yang menjadi warisan kota Palembang.

Martabak HAR bukan hanya sekadar sajian lezat, tetapi sebuah cerita sukses yang memperkaya warisan kuliner Indonesia.

Kini, Martabak HAR Simpang Sekip operasional dengan suasana dan nuansa baru.

Halaman:

Tags

Terkini