KetikPos.com -- Martabak HAR di Palembang, Sumatera Selatan, telah mengukir cerita panjang yang membentuknya sebagai ikon kuliner di kota tersebut.
Kisah dimulai dari perjalanan hidup Haji Abdul Rozak (HAR), seorang pendatang asal Kerala, India yang tiba di Indonesia pada tahun 1938.
Pada awalnya, HAR bekerja sebagai pembersih cerobong asap PT Pertamina di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Namun, kehidupan HAR berubah ketika ia memperhatikan kegemaran warga Palembang yang menyantap pempek berisi telur.
Terinspirasi oleh kekhasan kuliner Palembang dan keahliannya sendiri, HAR bersama istrinya Nayu Husnah mulai meracik adonan kulit martabak yang diisi telur.
Inovasi kuliner ini mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Kerala sendiri. tempat kelahiran HAR sering disebut juga dengan Malabar. Malabar ini identik dengan martabak yang disebut dengan martabak HAR.
Pada tahap awal, HAR membuka outlet pertamanya dengan gerobak di Pasar 16 Ilir Palembang.
Baca Juga: Kuliner Khas Palembang yang Menggoda Selera
Meskipun dimulai dari skala yang sederhana, bisnis martabak HAR tumbuh pesat.
HAR tidak hanya berhenti sebagai pekerja, tetapi mengambil keputusan untuk sepenuhnya fokus dalam dunia bisnis kuliner.
Seiring berkembangnya usaha, HAR menyewa ruko di beberapa kawasan strategis, seperti Jalan Kolonel Atmo, Simpang Sekip, Ampera, dan Jalan Jenderal Sudirman.
Baca Juga: Martabak: Jejak Sejarah Kuliner Nusantara yang Menggoda Selera
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.