KetikPos.com -- Kolekstor keris dan pusaka bersejarah, umumnya adalah pribadi.
Keberadaan mereka perlu direkat melalui simpul-simpul organisasi. Paling tidak dengan berhimpun mereka bisa lebih eksis dan bersatu.
Organisasi Palembang Pusaka Sriwijaya, yang telah eksis selama 15 tahun, menjadi sebuah wadah penting bagi para pencinta serta kolektor pusaka dan barang bersejarah di wilayah Sumatera Selatan.
Awalnya dikenal sebagai Palembang Pusaka Bahari, organisasi ini didirikan oleh sejumlah kolektor, termasuk H Fajar Setia sebagai salah satu pendiri yang memiliki ketertarikan khusus pada benda-benda pusaka seperti keris, pedang, badik, dan tombak.
Baca Juga: Keris, Masih Ada dan Nyata, Asal-Usulnya Masih Misteri
Seiring berjalannya waktu, komunitas ini berkembang pesat, dan anggotanya meluas hingga mencakup kabupaten dan kota di seluruh Sumatera Selatan.
Bahkan, jangkauannya sampai ke beberapa wilayah di sekitarnya, termasuk Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung.
Perkembangan ini mendorong perubahan nama organisasi menjadi Palembang Pusaka Sriwijaya, mencerminkan keberagaman peninggalan budaya di seluruh wilayah Sumatera Selatan dan bukan hanya terbatas di Kota Palembang.
Ketua Palembang Pusaka Sriwijaya, MSA Surya Negara SH, menjelaskan bahwa perubahan nama tersebut dilatarbelakangi oleh keberagaman peninggalan budaya di Sumsel.
Baca Juga: Keris Palembang, karakteristik dan Serba-serbinya yang Penuh Keunikan
Organisasi ini tidak hanya menjadi tempat berkumpul para kolektor, tetapi juga sebagai forum bagi mereka untuk berbagi cerita dan meningkatkan kesadaran akan nilai sejarah yang terkandung dalam benda pusaka.
Surya Negara menekankan pentingnya memahami nilai sejarah suatu benda, bukan hanya sebagai objek koleksi atau bisnis semata.
Anggota Palembang Pusaka Sriwijaya mencari, membeli, atau merawat pusaka sebagai wujud penghargaan terhadap warisan nenek moyang dan sebagai cara untuk melestarikan nilai-nilai historis.
Nuhtaro, Humas Palembang Pusaka Sriwijaya, menambahkan bahwa di era modern ini, edukasi masyarakat mengenai pentingnya melestarikan pusaka tidak selalu mudah.