4. Istana Bogor: Keindahan Alam dan Seni
Terletak di ketinggian 290 meter dari permukaan laut, Istana Bogor merupakan perpaduan harmonis antara arsitektur dan keindahan alam.
Gubernur Jenderal van Imhoff memilih lokasi ini pada tahun 1744, dan pembangunan selesai pada masa Gubernur Jenderal Charles Ferdinand Pahud de Montager.
Istana ini tidak hanya memiliki kebun raya yang menakjubkan, tetapi juga dipenuhi dengan karya seni bernilai tinggi dari berbagai negara.
5. Istana Yogyakarta (Gedung Agung): Markas Pemerintahan Revolusi
Berdiri di Yogyakarta, Istana Yogyakarta atau Gedung Agung memiliki peran sejarah yang sangat penting.
Dibangun pada Mei 1824 oleh Residen Anthonie Hendriks Smissaert, istana ini awalnya menjadi kediaman resmi residen.
Namun, pada masa revolusi, Gedung Agung menjadi markas pemerintahan Republik Indonesia ketika Yogyakarta dipilih sebagai tempat pengungsian.
Tempat ini menjadi saksi perjuangan para pemimpin bangsa.
6. Istana Tampaksiring: Keindonesiaan yang Mempesona di Pulau Bali
Tidak hanya di Jawa, Istana Presiden juga berdiri megah di Pulau Bali, yaitu Istana Tampaksiring.
Diresmikan pada tahun 1963, istana ini menjadi satu-satunya yang dibangun setelah kemerdekaan.
Presiden Soekarno, yang turut merancang bangunan ini, menciptakan arsitektur yang kental dengan ciri khas keindonesiaan.
Istana Tampaksiring menjadi wujud keberagaman budaya yang mempesona.
Enam istana kepresidenan ini bukan hanya sekadar bangunan, melainkan karya seni hidup yang mencerminkan keharmonisan antara sejarah, arsitektur, dan alam.
Melalui jejak-jejaknya, mereka terus menginspirasi dan menyuarakan keindahan Indonesia.