pariwisata-kebudayaan

Tari Tepak Keraton: Eksplorasi Seni dan Budaya Palembang, Karya Tangan Dingin MaestroTari Ana Kumari

DNU
Minggu, 28 Januari 2024 | 06:16 WIB

 

KetikPos.com -- Tari Tepak Keraton, sebuah karya seni yang mencengangkan, lahir dari tangan dingin Hj Anna Kumari pada tahun 1966.

Tim Kesenian Inmindam IV/Sriwijaya yang dipimpinnya mempersembahkan tarian ini sebagai bentuk penyambutan untuk Panglima Kodam IV Sriwijaya, Bapak Bridgen Ishak Juarsa.

Penciptaan Tari Tepak Keraton sendiri memiliki latar belakang unik, dimana tarian tradisional, Gending Sriwijaya, saat itu dilarang untuk ditampilkan.

Inmindam IV/Sriwijaya, di bawah pimpinan Kolonel Makmur Rasjid, memerintahkan tim seni untuk menciptakan tarian baru untuk menyambut tamu agung.

Baca Juga: Tari Gending Sriwijaya Dilarang Digunakan Menyambut Pengantin, karena Menurunkan Nilainya

Inspirasi Sejarah:

Tari Tepak Keraton menarik inspirasinya dari kejayaan Kesultanan Palembang Darussalam pada masa lalu. Fokus utama tarian ini adalah pada kemegahan keraton yang berada di sekitar Benteng Kuto Gawang, yang pertama kali didirikan oleh Gde Ing Suro pada abad ke-16 Masehi.

Musik dan Syair:

Musik pengiring yang membangkitkan Tari Tepak Keraton mencakup instrumen-instrumen seperti Acordion, Biola, Saksopone, Gong, Gendang Melayu, Ketepung, Ning Nong, dan Seruling. Lagu "Enam Bersaudara" menjadi latar musik, sementara syairnya diciptakan oleh Hj. Anna Kumari sendiri.

Penyajian dan Fungsi:

Tari Tepak Keraton dipersembahkan untuk pertama kalinya di gubernuran di Jl Tasik Palembang sebagai upacara penyerahan sekapur sirih seulas pinang kepada Panglima Kodam IV Sriwijaya yang baru.

Tarian ini tidak hanya menjadi ungkapan seni, tetapi juga memiliki fungsi khusus dalam menyambut pembesar atau tamu agung yang mengunjungi Kota Palembang.

Baca Juga: Palembang Tak Punya Tari Sambut, Budayawan-Seniman Pertanyakan karena Gending Sriwijaya itu Punya Provinsi

Komposisi Penari:

Tari Tepak Keraton melibatkan tujuh penari dengan peran yang berbeda: penari pertama sebagai primadona atau pembawa, dua penari berikutnya sebagai pembawa peridon, dan empat penari lainnya yang menggunakan tanggai.

Halaman:

Tags

Terkini