pariwisata-kebudayaan

Menggali Lebih Dalam: Memahami Tradisi Makan Idangan di Palembang

DNU
Rabu, 31 Januari 2024 | 05:15 WIB
tradisi idangan di Palembang (@giwang)

Proses Menyajikan Idangan

 Idangan tidak hanya sekadar menyantap hidangan, melainkan suatu prosesi yang terstruktur dengan baik.

Proses menyajikan Idangan melibatkan dua tahap utama: Ngidang (membentangkan alas makan) dan Ngobeng (mengangkat makanan ke tempat sajian).

Ngobeng, yang melibatkan gotong royong keluarga yang menyelenggarakan acara dan tetangga yang hadir, menciptakan rasa kebersamaan dan kolaborasi.

Makna Filosofis dan Keunikan Setiap Elemen

Setiap elemen dalam Idangan memiliki makna filosofis yang dalam.

Mulai dari nampan nasi di tengah-tengah yang melambangkan kesembilan aliran sungai hingga pulur sebagai pencuci mulut yang menambah kelezatan hidangan, setiap unsur menyatu membentuk sebuah karya seni kuliner yang penuh makna.

Lestarikan Tradisi, Lestarikan Identitas

Meskipun zaman terus berubah, tradisi makan Idangan tetap menjadi warisan berharga yang dilestarikan oleh masyarakat Palembang.

Acara-acara persedekahan seperti syukuran aqiqah, syukuran sunatan, dan perayaan lainnya menjadi wadah untuk menjaga dan merayakan kekayaan budaya ini.

Dalam kesederhanaannya, Idangan membawa masyarakat Palembang untuk bersatu, merayakan sejarah, dan menghormati nilai-nilai leluhur.

Makanan bukan hanya sekadar kebutuhan fisik, tetapi juga sarana untuk membangun ikatan sosial dan menjalin kebersamaan.

Idangan, dengan segala filosofinya, tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan identitas kultural yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Palembang.

Halaman:

Tags

Terkini