KetikPos.com-- Tempoyak, sebuah makanan olahan unik yang berasal dari buah durian, telah mengukir jejak lezat dalam kuliner khas Sumatera Selatan (Sumsel).
Proses pembuatannya melibatkan pengasinan daging buah durian matang yang telah dilepaskan dari bijinya, kemudian dicampur dengan garam, dan disimpan dalam toples atau wadah tertutup selama kurang lebih 3 hari.
Fermentasi ini memberikan karakteristik khas pada tempoyak yang begitu disukai oleh penikmatnya.
Kearifan dalam Pemanfaatan Berlimpahnya Durian
Pengolahan durian menjadi tempoyak tidak hanya sekadar hasil dari kegemaran kuliner, tetapi juga cerminan kebijaksanaan dalam memanfaatkan keberlimpahan buah durian pada masa lalu.
Masyarakat Sumsel yang dikelilingi oleh kebun durian yang berlimpah memutuskan untuk mengolahnya menjadi makanan yang tahan lama, yaitu durian yang telah mengalami proses fermentasi menjadi tempoyak.
Tempoyak bukan hanya sekadar makanan lezat, tetapi juga bagian dari warisan budaya masyarakat rumpun Melayu di kawasan Palembang.
Setiap gigitan tempoyak membawa kenangan akan keberlimpahan dan kebijaksanaan dalam memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah.
Beragam Jenis Makanan dari Tempoyak
Tempoyak menjadi bahan dasar bagi sejumlah makanan lezat yang kini dikenal luas dan menjadi favorit di seluruh Indonesia.
Beberapa turunan makanan dari tempoyak antara lain:
-
Sambel Tempoyak Mentah:
Sajian pedas dan gurih yang melibatkan sambal segar yang terbuat dari tempoyak mentah.
Tags
Terkini
Teater, Tawa, dan Puisi Bertemu: “Gadis Setengah Zaman” Siap Menggugah Panggung Palembang
Minggu, 21 Desember 2025 | 09:38 WIBKetika Dongeng Bertemu Dulmuluk: Panggung Kolaborasi, Suara Para Pendongeng
Minggu, 21 Desember 2025 | 09:19 WIBSumatra Tak Lagi Diam: Doa, Puisi, dan Perlawanan Menggema dari Kambang Iwak
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:25 WIBIswati Fersida, Perempuan yang Menolak Membiarkan Keroncong Palembang Mati
Kamis, 18 Desember 2025 | 09:10 WIBDongeng Rempah Warnai Pagi Keluarga Palembang di FDII Main Riang Roadshow 2025
Kamis, 18 Desember 2025 | 09:04 WIBPerjuangan Ismiyati Menembus Jepang: Antara Kerja di Rumah Sakit dan Kreativitas Digital
Senin, 15 Desember 2025 | 23:50 WIBAnak-Anak Berprestasi Ramaikan Lomba Mewarnai dan Pameran Lukisan di Festival Warna dan Budaya Anak Negeri
Senin, 15 Desember 2025 | 15:24 WIBFestival Warna dan Budaya Anak Negeri Meriah di Transmart
Senin, 15 Desember 2025 | 12:33 WIBSamsara, Ketika Cinta, Kasta, dan Takdir Bertemu dalam Sunyi
Senin, 15 Desember 2025 | 05:57 WIBBedah Musik Daerah Sumsel 2025: Saat Generasi Muda Menantang Lagu Daerah Bernuansa Metal
Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:42 WIBBedah Musik Daerah Sumsel 2025: Saat Generasi Muda Menantang Lagu Daerah Bernuansa Metal
Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:41 WIB“Saat Musik Daerah Kembali Bernapas: Bedah Musik Sumsel 2025 di Bucin Cafe”
Kamis, 11 Desember 2025 | 07:45 WIBKetika Suara Benteng Memanggil: Zuriat Kesultanan, Budayawan, dan Pangdam II/Sriwijaya Bertemu dalam Senyap Kekhawatiran Atas Masa Depan BKB
Rabu, 10 Desember 2025 | 20:26 WIBKemen Ekraf Delegasikan AKKSI Sumsel untuk Pembinaan Kreator Konten di Sumatera Selatan
Rabu, 10 Desember 2025 | 20:18 WIBKetika Panggung Belajar Menutup Tirai: Cerita 23 Mahasiswa Magang yang Pulang Membawa Seni dari DKP**
Rabu, 10 Desember 2025 | 11:53 WIBLegenda Dongeng Palembang, Kak Inug, Luncurkan "Teras Dongeng": Wadah Baru Asah Percaya Diri Anak Lewat Seni Peran
Selasa, 9 Desember 2025 | 12:58 WIBMenyusuri Jejak Musikal Sang Maestro Batanghari Sembilan
Selasa, 9 Desember 2025 | 12:49 WIBKawan Lamo Diback Up BPK Wilayah VI: Bedah Lagu Daerah Sumsel Hadirkan Cara Baru Merawat Ingatan Kolektif
Senin, 8 Desember 2025 | 18:52 WIBKetika Nusantara Menari di Jakarta: LTKN #3 Jadi Panggung Persatuan Budaya
Senin, 8 Desember 2025 | 16:56 WIBFestival Dongeng Internasional 2025 Hadir di Palembang, Angkat Tema “Kisah Rempah”
Minggu, 7 Desember 2025 | 08:47 WIB