Sambil menikmati hidangan ringan dan minuman, mereka berbincang dan berbagi cerita, mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan.
Namun, kekuatan sejati dari tradisi Dengo-Dengo terletak pada semangat gotong royong dan kekompakan yang ditunjukkan oleh masyarakat Bungku.
Setiap tahun, sejumlah pemuda berkumpul di Dengo-Dengo sekitar pukul 01.30 waktu setempat untuk membangunkan warga yang akan melaksanakan ibadah sahur.
Baca Juga: Menyambut Ramadan di Kabupaten Serdang Bedagai: Tradisi Ngabuburit dan Keberkahan Berbuka Puasa
Mereka membawa semangat dan kebersamaan dalam setiap langkah mereka, menjadikan Dengo-Dengo sebagai pusat kegiatan sosial dan spiritual yang tak terlupakan.
Setelah berakhirnya bulan Ramadan, bangunan-bangunan tinggi yang telah menjadi bagian dari pemandangan khas Bungku akan dibongkar.
Namun, semangat dan kebersamaan yang tercipta di sekitar Dengo-Dengo akan tetap hidup dalam ingatan dan kepercayaan masyarakat Bungku, menjadi warisan berharga yang terus dilestarikan dari generasi ke generasi.