KetikPos.com -- Prasasti Boom Baru, salah satu peninggalan bersejarah dari masa Kerajaan Sriwijaya, menjadi bukti penting tentang keberadaan dan kejayaan kerajaan ini.
Prasasti ini ditemukan di Pelabuhan Boom Baru, Kota Palembang, Sumatera Selatan, dan ditulis dalam aksara Pallawa.
Isi dari prasasti ini terkait dengan kutukan yang dikeluarkan oleh raja Sriwijaya terhadap orang-orang yang berbuat jahat atau berkhianat terhadap kerajaan.
Kerajaan Sriwijaya, yang memiliki corak kebudayaan Buddha, memang menjadi salah satu kerajaan terbesar pada abad ke-7 Masehi.
Puncak kejayaan kerajaan ini terjadi pada masa pemerintahan Balaputradewa pada abad ke-9. Balaputradewa sendiri merupakan keturunan dari Dinasti Syailendra, khususnya Raja Samaratungga.
Prasasti-prasasti menjadi salah satu bukti penting tentang keberadaan dan sejarah Kerajaan Sriwijaya. Prasasti Kedukan Bukit, yang dikeluarkan pada tahun 682 Masehi, mencatat awal mula berdirinya kerajaan ini.
Baca Juga: Prasasti Telaga Batu: Ancaman Kutukan dan Warisan Sejarah Sriwijaya di Palembang
Dalam prasasti ini, disebutkan bahwa Kerajaan Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa, yang melakukan perjalanan suci dari Minanga Tamwan bersama dengan ribuan tentara dan bekal yang cukup banyak.
Dapunta Hyang Sri Jayanasa berhasil menaklukkan beberapa wilayah dan mendirikan perkampungan di Palembang.
Selain itu, informasi tentang Kerajaan Sriwijaya juga diperoleh dari sumber-sumber asing seperti berita dari Tiongkok, India, Sri Lanka, Arab, Persia, dan Prasasti Ligor di Tanah Genting Kra, Malaysia, yang dikeluarkan pada tahun 775 Masehi.
Baca Juga: Bukit Seguntang Palembang: Pusaka Sejarah dan Keagungan Sriwijaya di Tanah Palembang
Dengan prasasti-prasasti dan bukti-bukti lainnya, Kerajaan Sriwijaya tetap menjadi fokus utama dalam studi sejarah Nusantara, menjadi bukti penting tentang kekayaan sejarah dan budaya Indonesia.