pariwisata-kebudayaan

Lenong : Pesta Kebudayaan Kerajaan Betawi yang Mempesona di Setu Babakan

Sabtu, 20 April 2024 | 19:07 WIB
Lenong Betawi, salah satu acara yang ditampilkan di Lebaran Betawi. (Foto: Facebook Pemprov DKI Jakarta)

 

KetikPos.com - Setiap akhir pekan, Setu Babakan, sebuah cagar budaya di Jagakarsa, Jakarta Selatan, berubah menjadi panggung magis yang menghidupkan kembali kejayaan kesenian Betawi.

Di balik pagupon tradisional, harmoni dari alat musik khas Betawi seperti kecrek, suling, dan gong bersatu dengan nada-nada modern dari gitar dan organ, menciptakan suasana yang begitu khas dan memikat.

Pada sebuah Sabtu cerah di awal Maret 2024, semangat Betawi membara lebih tinggi lagi.

Pasukan tari yang berlenggak-lenggok dan mempesona muncul dengan gerakan yang serasi, seolah mereka menjadi satu dengan alunan musik yang menggema. Tak ayal, para wisatawan yang menyaksikan pun terhanyut, seolah waktu berhenti sejenak.

Ketika senja mulai menggantikan siang, suara gemerincing logam dari kesenian lenong mulai terdengar.

"Kami akan menghadirkan Lenong Denes, sajian teater kerajaan yang menggabungkan keanggunan dengan kehalusan," ujar seorang seniman bersemangat, sambil mempersiapkan diri untuk memerankan tokoh utama.

Lenong Denes, dengan segala kemegahannya, mempersembahkan cerita-cerita kerajaan yang memukau.

Dengan tarian yang mempesona dan pertarungan yang menggugah, pertunjukan ini menjadi perpaduan sempurna antara tradisi dan modernitas.

Dalam Lenong Denes, pertarungan bukan hanya sekedar aksi, tetapi sebuah seni dengan tinju, gulat, dan anggar (pedang) sebagai bintangnya.

Namun, di balik gemerlap pertunjukan, ada sebuah misi besar yang diemban oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Menurut Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta, Rusmantoro, Setu Babakan bukan hanya sekedar destinasi wisata, melainkan laboratorium kebudayaan yang memperjuangkan pelestarian warisan budaya Betawi.

Tantangan pelestarian ini memang besar, mengingat ada 400 sanggar seni dengan lebih dari 2.000 pelaku seni di Jakarta Selatan saja.

Namun, hal ini tidak mengurangi semangat mereka untuk terus berkarya dan mempertahankan warisan leluhur.

Wakil Ketua Pengurus Lembaga Kebudayaan Betawi, Yahya Andi Saputra, menyoroti potensi besar yang dimiliki oleh Jakarta.

Halaman:

Tags

Terkini