KetikPos.com - Banyuwangi, yang dikenal sebagai kota wisata berbasis alam, menawarkan berbagai destinasi menakjubkan, salah satunya adalah Pantai Pulau Merah.
Pantai yang juga dikenal dengan nama Red Island ini, merupakan salah satu obyek wisata yang populer di Banyuwangi.
Keindahan pantai ini terletak pada pasir putihnya yang lembut dan sebuah bukit kecil yang memiliki tanah berwarna merah.
Bukit ini, setinggi 200 meter, hampir seluruhnya ditutupi oleh vegetasi hijau, sehingga dari kejauhan terlihat seperti bukit hijau.
Namun, nama Pulo Merah merujuk pada warna tanah bukit yang sebenarnya merah.
Baca Juga: Keajaiban Alam Memukau Pantai Bama di Banyuwangi
Keunikan Pantai Pulau Merah
Selain panorama yang memukau, Pantai Pulau Merah juga memiliki daya tarik budaya. Di tepi pantai, terdapat Pura Tawang Alun Pulau Merah yang digunakan sebagai tempat sembahyang umat Hindu Banyuwangi.
Pura ini juga menjadi lokasi penting saat upacara Melasti yang diadakan menjelang Hari Raya Nyepi, di mana umat Hindu melakukan arak-arakan di tepi pantai.
Baca Juga: Nah, Ternyata Bengkulu Miliki Pantai Zakat
Akses Menuju Pantai Pulau Merah
Untuk mencapai Pantai Pulau Merah, wisatawan bisa menggunakan kendaraan pribadi atau umum. Dari pusat kota Banyuwangi, perjalanan sejauh 69 kilometer bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi melalui jalur Srono dan Kesilir.
Bagi yang menggunakan kendaraan umum, bisa naik bis jurusan Pesanggaran dari Terminal Banyuwangi, kemudian melanjutkan perjalanan dengan ojek.
Alternatif lainnya adalah turun di Terminal Jajag jika datang dari arah Jember, lalu naik bis menuju Pesanggaran.
Baca Juga: Rahasia Tersembunyi di Pantai Sungai Suci: Petualangan di Balik Keindahan Alam
Aktivitas Menarik di Pantai Pulau Merah
Pantai Pulau Merah menawarkan berbagai aktivitas menarik yang dapat dinikmati oleh pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari yang hanya ingin bersantai hingga yang mencari petualangan menantang.
-
Bersantai di Pantai Pasir yang halus dan lembut membuat pantai ini nyaman untuk bermain dan bersantai. Anak-anak bisa membangun istana pasir, berjalan-jalan, atau berpiknik. Pengunjung yang tidak membawa tikar bisa menyewanya di warung-warung sekitar pantai. Tersedia juga kursi pantai untuk berjemur atau berteduh.
Tags
Artikel Terkait
-
Eksplorasi Pantai Menganti: Mengukir Kenangan Tak Terlupakan di Surga Tersembunyi Pesisir Selatan
-
Pantai Sungai Suci: Petualangan Seru di Tanah Lot-nya Bengkulu
-
Menikmati Keindahan Pantai Panjang Bengkulu: Surga Wisata di Tepi Samudra
-
Mengungkap Pesona Memikat Pantai Pasir Putih Teluk Tomori: Petualangan di Surga Tropis
-
Misteri Laut Kaca dan Pesona Pantai Pasir Putih yang Memukau di Sulawesi Tenggara
-
Mengungkap Pesona Tersembunyi: Pantai Poganda, Surga Kecil di Tengah Keheningan
-
Pantai Panjang: Mengungkap Rahasia Surga di Tepi Bengkulu
Terkini
Teater, Tawa, dan Puisi Bertemu: “Gadis Setengah Zaman” Siap Menggugah Panggung Palembang
Minggu, 21 Desember 2025 | 09:38 WIBKetika Dongeng Bertemu Dulmuluk: Panggung Kolaborasi, Suara Para Pendongeng
Minggu, 21 Desember 2025 | 09:19 WIBSumatra Tak Lagi Diam: Doa, Puisi, dan Perlawanan Menggema dari Kambang Iwak
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:25 WIBIswati Fersida, Perempuan yang Menolak Membiarkan Keroncong Palembang Mati
Kamis, 18 Desember 2025 | 09:10 WIBDongeng Rempah Warnai Pagi Keluarga Palembang di FDII Main Riang Roadshow 2025
Kamis, 18 Desember 2025 | 09:04 WIBPerjuangan Ismiyati Menembus Jepang: Antara Kerja di Rumah Sakit dan Kreativitas Digital
Senin, 15 Desember 2025 | 23:50 WIBAnak-Anak Berprestasi Ramaikan Lomba Mewarnai dan Pameran Lukisan di Festival Warna dan Budaya Anak Negeri
Senin, 15 Desember 2025 | 15:24 WIBFestival Warna dan Budaya Anak Negeri Meriah di Transmart
Senin, 15 Desember 2025 | 12:33 WIBSamsara, Ketika Cinta, Kasta, dan Takdir Bertemu dalam Sunyi
Senin, 15 Desember 2025 | 05:57 WIBBedah Musik Daerah Sumsel 2025: Saat Generasi Muda Menantang Lagu Daerah Bernuansa Metal
Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:42 WIBBedah Musik Daerah Sumsel 2025: Saat Generasi Muda Menantang Lagu Daerah Bernuansa Metal
Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:41 WIB“Saat Musik Daerah Kembali Bernapas: Bedah Musik Sumsel 2025 di Bucin Cafe”
Kamis, 11 Desember 2025 | 07:45 WIBKetika Suara Benteng Memanggil: Zuriat Kesultanan, Budayawan, dan Pangdam II/Sriwijaya Bertemu dalam Senyap Kekhawatiran Atas Masa Depan BKB
Rabu, 10 Desember 2025 | 20:26 WIBKemen Ekraf Delegasikan AKKSI Sumsel untuk Pembinaan Kreator Konten di Sumatera Selatan
Rabu, 10 Desember 2025 | 20:18 WIBKetika Panggung Belajar Menutup Tirai: Cerita 23 Mahasiswa Magang yang Pulang Membawa Seni dari DKP**
Rabu, 10 Desember 2025 | 11:53 WIBLegenda Dongeng Palembang, Kak Inug, Luncurkan "Teras Dongeng": Wadah Baru Asah Percaya Diri Anak Lewat Seni Peran
Selasa, 9 Desember 2025 | 12:58 WIBMenyusuri Jejak Musikal Sang Maestro Batanghari Sembilan
Selasa, 9 Desember 2025 | 12:49 WIBKawan Lamo Diback Up BPK Wilayah VI: Bedah Lagu Daerah Sumsel Hadirkan Cara Baru Merawat Ingatan Kolektif
Senin, 8 Desember 2025 | 18:52 WIBKetika Nusantara Menari di Jakarta: LTKN #3 Jadi Panggung Persatuan Budaya
Senin, 8 Desember 2025 | 16:56 WIBFestival Dongeng Internasional 2025 Hadir di Palembang, Angkat Tema “Kisah Rempah”
Minggu, 7 Desember 2025 | 08:47 WIB -