KetikPos.com - Palembang, sebuah kota yang kaya akan sejarah dan budaya, menyimpan berbagai destinasi wisata religi yang penuh makna. Salah satu destinasi yang wajib disinggahi adalah Masjid Ki Marogan, terletak di Jalan Kiai Marogan, Kelurahan I Ulu, Kecamatan Kertapati.
Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga monumen sejarah yang kaya akan cerita dan warisan budaya.
Sejarah Berdirinya Masjid
Menurut Cicit Ki Marogan, Masagus Ahmad Fauzan, S.Sos.I (Ustadz Yayan) Masjid ini didirikan oleh seorang ulama berpengaruh, Masagus Haji Abdul Hamid bin Mahmud, yang lebih dikenal dengan sebutan Ki Muara Ogan atau Ki Marogan.
Pada tahun 1871 M, Kiai Marogan mendirikan masjid ini di lokasi yang strategis, yakni di pertemuan antara Sungai Musi dan Sungai Ogan, sebuah kawasan yang oleh masyarakat setempat dikenal sebagai muara.
Masjid ini awalnya dinamakan Masjid Jami Kiai Abdul Hamid bin Mahmud, namun seiring waktu, masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan Masjid Kiai Muara Ogan atau Masjid Ki Marogan.
Cagar Budaya yang Dilestarikan
Pemerintah telah menetapkan Masjid Ki Marogan sebagai salah satu cagar budaya, mengingat nilai sejarah dan kontribusinya terhadap perkembangan Islam di Palembang.
Selain Masjid Ki Marogan, Palembang juga memiliki beberapa masjid bersejarah lainnya seperti Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II di Jalan Jenderal Sudirman dan Masjid Besar Al Mahmudiyah atau lebih dikenal dengan nama Masjid Suro di Jalan Ki Gede Ing Suro.
Pengaruh dan Warisan Ki Marogan
Ki Marogan bukan sekadar nama, tetapi sebuah simbol ketokohan dan keberhasilan dalam menyebarkan ajaran Islam serta membangun masyarakat.
Sebagai seorang ulama dan penguasa sukses, Ki Marogan memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat Palembang.
Nama beliau diabadikan sebagai nama jalan yang membentang dari simpang empat Musi II hingga Kertapati, menandakan betapa besar pengaruh dan penghormatan masyarakat terhadapnya.
Kegiatan Keagamaan dan Kunjungan Tokoh