Masjid Ki Marogan tidak hanya menjadi tempat ibadah rutin bagi masyarakat setempat, tetapi juga menjadi pusat berbagai kegiatan keagamaan.
Baru-baru ini, Imam Besar Masjid Nabawi, Syekh Ali Jaber, mengisi tausiyah di masjid ini. Kunjungan beliau tidak hanya memberikan tausiyah, tetapi juga melelang Kiswah Kabah, yang menambah kemuliaan acara tersebut dan memberikan kesempatan bagi masyarakat Palembang untuk lebih dekat dengan simbol-simbol suci Islam.
Peran Masjid dalam Masyarakat
Masjid Ki Marogan terus berperan aktif dalam kehidupan masyarakat sekitar. Selain menjadi tempat ibadah, masjid ini juga berfungsi sebagai pusat pendidikan dan kegiatan sosial.
Pendidikan agama Islam diberikan kepada anak-anak dan remaja, mengajarkan nilai-nilai moral dan spiritual yang menjadi landasan kehidupan sehari-hari.
Menggali Inspirasi dari Sejarah
Kunjungan ke Masjid Ki Marogan memberikan inspirasi tentang bagaimana warisan sejarah dan budaya dapat menjadi bagian penting dalam membentuk identitas dan karakter masyarakat. Kisah Ki Marogan mengajarkan tentang keikhlasan, dedikasi, dan perjuangan dalam menyebarkan kebaikan.
Masjid ini menjadi saksi bisu dari sejarah panjang perkembangan Islam di Palembang, dan mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan dan menghormati warisan budaya.
Menyambut Wisatawan dan Peneliti
Sebagai cagar budaya, Masjid Ki Marogan menarik minat tidak hanya dari masyarakat lokal tetapi juga wisatawan dan peneliti yang ingin mempelajari lebih dalam tentang sejarah Islam di Sumatera Selatan.
Keindahan arsitektur masjid, dengan ukiran dan desain yang khas, menambah daya tarik bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan sekaligus merasakan kedamaian spiritual di tempat ini.
Masjid Ki Marogan, dengan segala keagungan sejarah dan perannya dalam masyarakat, terus menjadi simbol penting dalam perjalanan spiritual dan budaya Palembang. Sebuah destinasi yang tidak hanya menawarkan keindahan fisik, tetapi juga kekayaan spiritual dan inspirasi bagi setiap pengunjung yang datang.(***)
